Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Bacaan Alkitab
Zefanya 3:9, Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Dalam satu Minggu itu kemungkinan kita beribadah digereja dan ibadah yang dilakukan oleh gereja sampai empat Sampai lima hari dari satu Minggu. Itu dapat kita lihat, ibadah Minggu, ibadah partangiangan, ibadah PHD, ibadah sermon parhalado, ibadah sermon guru sekolah Minggu, dll. Ibadah merupakan hubungan kita dengan Allah dan didalamnya termuat sebuah persembahan, baik dari ucapan maupun perbuatan. Pengertian ibadah yang lebih dalam adalah totalitas kehidupan kita setiap saatnya, dimanapun, kapanpun, bersama siapapun.
Melalui perikop ini Allah menegur bangsa-bangsa dalam peribadahan yang dilakukan dalam kehidupan mereka setiap harinya atau setiap minggunya! Pemahaman akan bibir yang bersih mengarahkan kepada persembahan yang diberikan hanya kepada Allah saja. Bukan hanya itu saja, sikap dan perbuatan juga akan terlihat dari situ. Karena bangsa-bangsa yang dimaksudkan oleh Allah ini adalah bangsa yang tidak setia kepada Allah, mereka menyembah berhala sebelumnya. Untuk itulah Allah berjanji memberikan bibir yang bersih kepada mereka.
Saudaraku, ini menjadi sebuah perenungan dihari ini, dimana ibadah-ibadah yang kita ikuti selama satu Minggu di tempat tinggal kita berada, baik pujian, perbuatan dan persembahan kita apakah sudah berkenan bagi Allah? Hal ini menjadi pertanyaan mendasar bagi kita untuk melakukan dan mengikuti ibadah di dalam hidup ini. Dan bukan hanya itu saja di dalam ibadah juga terlihat perbuatan tolong menolong satu dengan yang lainnya. Kalaupun jalan ini masih belum kita pertanyakan, baiklah kita mempunyai perenungan bagi setiap ibadah yang sudah kita ikuti sampai saat ini. Kemudian hal apa yang harus kita perbaiki dari situ? Apakah motivasinya, apakah tujuannya? Apakah sikapnya? Apakah persembahannya? Dsb. Sekarang, maukah kita mengkoreksi diri kita dalam perbuatan, tindakan dan perkataan sebagaimana itulah totalitas ibadah kita kepada Allah setiap saatnya? Amin.
Selamat beraktifitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan