Oleh: Yerry Tawalujan
Nehemia 3:1-2 “Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel._ _Berdekatan dengan mereka orang-orang Yerikho membangun, dan berdekatan dengan orang-orang itu Zakur bin Imri.”
Jika membaca keseluruhan kitab Nehemia pasal 3, kita akan mendapati kisah semua kaum keluarga Yahudi yang kembali dari pembuangan ke Yerusalem terlibat pembangunan kembali tembok kota. Semua itu terjadi dibawah kepemimpinan Nehemia.
Ada beberapa pelajaran kepemimpinan yang bisa kita pelajari dari kitab Nehemia pasal 3:
1. *Pemimpin efektif adalah pemimpin yang menggerakkan semua umatnya untuk bekerja (melayani).*
Nehemia mampu menggerakkan semua orang Yahudi bekerja membangun kembali tembok Yerusalem. Seluruh keluarga terlibat. Tidak ada yang duduk bermalasan atau berpangku tangan.
Seandainya Nehemia adalah Pendeta ketua Jemaat atau gembala sidang di gereja, Nehemia tidak akan membiarkan anggota jemaatnya hanya datang, duduk dan mengikuti ibadah gereja lalu pulang. Pasti Nehemia akan melibatkan semua anggota jemaat agar ikut andil melayani.
Pemimpin rohani yang efektif, khususnya pemimpin gereja, terlihat dari kemampuannya untuk menggerakkan dan melibatkan semua anggota jemaat untuk bekerja dan melayani.
2. *Pemimpin efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan tata kelola/ manajerial yang baik*
Nehemia tahu mengatur dan menempatkan semua pengikutnya untuk bekerja di tempat masing-masing. Setiap kaum dan kelompok keluarga mendapat tempat bekerja tersendiri secara khusus. Tidak ada tumpang tindih pekerjaan dan tempat bekerja. Semua tertib dan teratur rapih.
Pemimpin rohani yang efektif memiliki kemampuan me-manage team kerja dan pengikutnya untuk bekerja sesuai dengan tempat dan keahlian masing-masing. Tahu menempatkan _”the right man on the right place, what to do and when, and with whom to work together”_ (orang yang tepat ditempat yang tepat, apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya, dan dengan siapa harus bekerjasama).
3. *Pemimpin efektif menumbuhkan kekompakan dan kerjasama team*
Nehemia 3:4 _Berdekatan dengan mereka Meremot bin Uria bin Hakos mengadakan perbaikan, dan berdekatan dengan dia Mesulam bin Berekhya bin Mesezabeel. Berdekatan dengan dia Zadok bin Baana mengadakan perbaikan_
Nehemia pasal 3 menceritakan persatuan dan kerjasama team yang luar biasa. Kata “berdekatan” disebut 14 kali dan kata “di sampingnya” disebut sebanyak 16 kali dalam pasal ini. Jadi 30 kali penyebutan kata “berdekatan” dan “di sampingnya”.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagai pemimpin, Nehemia adalah _Team Builder_ dan ahli dalam memupuk semangat persatuan serta kekompakan team. Team kerja yang bersatu, bekerja bersama secara berdampingan dan berdekatan.
Pemimpin efektif tahu bagaimana caranya menciptakan dan menjaga kekompakan kerja team.
4. *Pemimpin efektif fokus pada pekerjaan membangun*
Seluruh Nehemia pasal 3 berisi kegiatan membangun. Membangun kembali tembok Yerusalem yang runtuh. Terjadi perbaikan, dulunya hancur menjadi baru kembali.
Kepemimpinan efektif ditandai dengan kegiatan membangun sesuatu yang baru. Dulunya hancur dibangun kembali menjadi baru. Terjadi pembaharuan dan pemulihan.
Kiranya Tuhan memampukan kita menjadi pemimpin rohani yang efektif dan mampu membangun kembali pelayanan yang runtuh, ekonomi yang runtuh, hubungan keluarga yang runtuh, kepercayaan yang runtuh…… terutama bangsa yang runtuh sehingga terjadi pemulihan kembali.
Yerry Tawalujan, 15 Juli 2017