Oleh: Stefanus Widananta
Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu (Ayub 42:10)
Doa merupakan dialog antara manusia dengan Penciptanya, antara manusia dengan Tuhan, karena itu manusia seharusnya menempatkan dirinya dengan benar di hadapan Tuhan
Dalam doa orang percaya, terkandung di dalamnya sebuah ucapan syukur, pujian kepada Tuhan, pengakuan dosa dan sebuah permohonan
Ayub yang dipuja Tuhan sebagai orang yang jujur, saleh dan menjauhi kejahatan, ketika mengalami penderitaan yang luar biasa beratnya, ibarat pepatah yang mengatakan, “sudah terjatuh, tertimpa tangga pula, ditambah keinjak orang juga”, semua orang menuduh Ayub bahwa ia telah kena tulah Tuhan bahkan ketiga sahabatnya menuduh Ayub sebagai seorang pendosa, sehingga Allah mengijinkan penderitaan dan penyakit yang berat menimpanya
Di tengah penderitaan, Ayub membutuhkan, bukan hanya pembelaan, tetapi juga pemulihan dari Tuhan, dia menantikan pertolongan Tuhan, namun tidak kunjung tiba dan itu membuat imannya goyah
Namun, Tuhan memulihkan Ayub ketika ia berdoa mengakui segala dosanya dan merendahkan diri di hadapan Allah, Ayub mencabut kembali setiap perkataannya dan menyesalinya
Selain itu, Tuhan memulihkan keadaan Ayub setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya
Pemulihan terjadi setelah Ayub mendoakan dengan tulus orang-orang yang memfitnah dan menuduhnya, Yesus bahkan mengajarkan agar mendoakan orang-orang yang mengecewakan, menyakiti dan menganiaya kita
Alkitab berkata, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh, doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”
Tuhan Yesus memberkati.