Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Kalau mau salahkan orang lain, lihat dulu dirimu sendiri, ini ungkapan yang sering kita dengar.
Orang kadang senang untuk menyalahkan. Dimana-mana kecendrungan ini mulai jadi trend.. dari rumah biasa sampai gedung anggota dewan “yang mulia”, dari Rukun Tetangga/Keluarga, sampai di tempat-tempat sakraal semisal di Gereja atau tempat-tempat Ibadah.
Ada minimal 3 sebab utama orang suka menyalahkan, antara lain :
1. Merasa diri paling benar : Orang lain dianggap pasti selalu salah, karena itu patut disalahkan.
2. Kurang bisa mawas diri : Artinya, tidak mau dan tidak mampu melihat kekurangannya sendiri.
3. Memang sudah bakat : Artinya, ada bakat untuk selalu suka salahkan orang lain, atau “habit”.
MARI BERKACA PADA CERMIN :
1. CERMIN SELALU JUJUR :
Artinya, kalau anda cantik, cermin tidak akan bilang sebaliknya. Kalau anda ganteng, cermin juga akan bilang hal yang sama. Kalau anda sudah keriputpun, cermin tidak akan bilang anda mulus seperti Miss World. Cermin saja bisa jujur, masa kita kalah dari cermin. Ya, karena kita kadang cuma bisa bercermin wajah tetapi kurang bisa bercermin diri, dan itulah yang membuat kita tidak bisa jujur pada diri sendiri. Kalau cermin saja bisa jujur, mengapa kita harus kalah dari cermin yang adalah buatan tangan kita manusia.
2. CERMIN BISA EVALUASI DIRI KITA :
Kalau wajah anda kusut, cermin bisa “menganjurkan” anda untuk pakai maskara, atau make-up diri. Kalau baju anda kusut, cermin bisa anjurkan anda untuk seterika dulu. Cermin saja bisa mengevaluasi diri kita, masakan kita sendiri tidak bisa. Kalau cerminnya buram atau cermin pecah, ya sulit memang untuk bisa digunakan.. harus dibersihkan dulu, atau ya tidak lagi bisa digunakan atau harus diganti yang baru. Artinya, orang-orang yang tidak bisa jujur, tidak bisa mawas diri, tidak mampu mengevaluasi diri, belajarlah pada cermin.
3. MEMANG SUDAH BAKAT :
Artinya ada bakat untuk selalu menyalahkan oranglain, karena merasa dirinya selalu benar. Orang lain selalu berada pada posisisi yang salah. Kecenderungan semacam ini kadang kuat menggejala dimana-mana dan hampir menjadi kebiasaan atau “habit”. Dan ini salah satu sebab timbul berbagai pertengkaran dan perselisihan dimana-mana. Tipe yang seperti ini harus selalu rajin bercermin diri dengan menggunakan cermin 3 dimensi, agar mampu melihat sedetail mungkin kekurangannya. Kata “orang Ambon, sampe dapalia di salekar-salekar”.
Jangan mau kalah dengan cermin, malulah sama cermin!
Have a happy n Nice Weekend! Gb.
With my sist in Christ, Kelly Code. Gb!