Oleh: Hotben Lingga
Jakarta, Suarakristen.com
Voice of Indonesia sukses menggelar pentas teater musikal dengan tema ‘Sinamot’, di Taman Ismail Marzui, Cikini, Jakarta Pusat, Senin malam (24/4/2017). Pentas teater musikal tersebut ditonton oleh sekitar 1000 orang pecinta seni musik dan teater yang kebanyakan kaum muda Batak, yang digelar dalam dua kali pementasan.
Kepada pers, Pendiri dan Direktur Voice of Indonesia, Rio Silaen, yang menyelenggarakan acara ini menyatakan,”Dengan misi dan visi mengembangkan budaya Indonesia, Djarum Foundation memberikan kepercayaan kepada Sekolah Musik Voice of Indonesia, untuk menggelar pertunjukan budaya.
Pertunjukan ini menurut rencananya akan diadakan pada tanggal 14 Mei 2017. Namun, karena antusiasme masyarakat Batak dan agar masyarakat Indonesia mengetahui budaya Batak, Voice of Indonesia menggelarnya lebih dahulu.
Jelas Rio Silaen lebih lanjut, ‘Sinamot’ berkisah tentang budaya Batak mengenai sebuah perjodohan dengan mas kawin yang mahal. Sinamot dalam budaya Batak sudah menjadi momok generasi muda, dalam proses menjelang pernikahan.
“Inti sinopsisnya, perjuangan anak muda Batak memperjuangkan cintanya. Karena sesuatu, klise tapi sudah sering terjadi, sudah banyak sekali generasi muda Batak enggak jadi menikah karena mas kawin yanng sangat besar,” imbuh Rio Silaen lagi.
Ungkap Rio Silaen lebih jauh”Sekarang mas kawinnya bukan cuma puluhan Juta, tapi sampai ratusan juta. Itu yang mau saya angkat, maksudnya tidak lari dari intinya. Karena itu, melalui pentas ini, kami tergerak meluruskan dan mendiskursuskan budaya Sinamot, juga agar masyarakat Indonesia tahu budaya Batak ini.
“Karena mewakili generasi muda, mencoba meluruskan. Belakangan ini sudah tidak jelas batasannya. Jadi lebih kepada materialisme. Nilai sebenarnya yang dikhususkan Sinamot, istilah tanda jadi malah mengembang dan momok bagi kebanyakan generasi muda zaman sekarang,” tegasnya.
Rio Silaen mengapresiasi antusiasme penonton dan berharap dapat mementaskan acara teater musikal Batak dengan tema-tema yang lain. Sehingga masyarakat Batak dan masyarakat umum bisa lebih mengenal budaya, seni dan adat istiadat Batak.