Oleh: Hotben Lingga. Jakarta, suarakristen.com.
Dewan Gereja-gereja Sedunia/DGD (World Council of Churches/WCC) mengutuk keras serangan teror kemarin di kampus Garissa University di daerah Timur Laut Kenya. Pernyataan yang dibuat pada tanggal 3 April 2015 dari kantor pusat DGD di Jenewa menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam atas pembantaian 150 orang mahasiswa Kristen. Selain 150 orang yang sudah tewas ditempat, saat ini masih ada sekitar 80 orang yang masih dirawat akibat serangan kaum ektrimis al-Shabaab.
“DGD menyerukan agar pemerintah Kenya dan masyarakat Internasional menindak tegas para pelaku kejahatan tersebut dan menjamin agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. DGD menilai peristiwa pembantaian keji tersebut bermaksud memprovokasi pertentangan dan konflik antar umat beragama, kata Pdt. Olav Fykse Tveit, Sekretaris Jenderal DGD.
“Saya sangat berduka atas hilangnya begitu banyak pemuda, orang-orang cemerlang yang menjadi harapan masa depan bangsa Kenya. Saya menyatakan simpati kepada keluarga yang berduka, doa saya bagi orang-orang yang terluka dan solidaritas dan kebersamaan bagi saudara-saudari kami yang menjadi anggota gereja DGD”ungkap Tveit.
“Pesan Paskah jelas: pada akhirnya maut dan kejahatan tidak boleh dan tidak akan menang. Ketika berjuta-juta umat Kristen merayakan penderitaan dan kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, tahun ini kita juga mengenang hidup begitu banyak anak-anak muda di Kenya, yang penuh harapan dan janji, namun mereka dibunuh secara sadis” tanbah Tveit.
Sehari setelah pembantaian terhadap mahasiswa-mahasiswa Kristen tersebut, gerombolan teroris Al-Shabaab kembali mengancam akan menumpahkan darah yang lebih di Kenya.
Al-Shabaab merupakan kelompok teroris dan militan Somalia yang berafiliasi dengan Alqaida.