Kuasai Kampus, Kuasai Dunia!

0
2100

Ket. Foto: Kampus Universitas Pelita Harapan, salah satu universitas Kristen Protestan terbaik di Indonesia

 

Oleh:  Hotben Lingga

Salah satu kampus Yonsei yang megah.
Salah satu kampus Universitas Yonsei yang megah. Yonsei University merupakan salah satu Universitas Protestan terbaik di dunia

 

Mayoritas sekolah dan kampus/perguruan tinggi di AS dan Eropa saat ini sudah menjadi sarang kelompok-kelompok anti-kris, menjadi musuh utama kekristenan! Sekolah-sekolah dan perguruan tinggi negeri sudah diduduki, dikuasai dan dibajak kaum sekularis anti Tuhan (kelompok atheis, humanis sekuler, evolusionis), menjadi pusat pemberontakan, benteng kekuatan setan dan gudang peluru/senjata dalam menyerang kekristenan, menjadi pusat persemaian  pemikiran anti-kristen, pusat pencucian otak! Selama seabad ini mayoritas institusi pendidikan di AS dan Eropa menjadi “kuil setan” dan dikontrol oleh roh humanisme sekuler dan evolusionisme yang anti Tuhan dan anti Alkitab. Humanisme sekuler dan teori evolusi Darwin tidak mengakui adanya Tuhan, tidak mengakui bahwa manusia dan seluruh alam semesta yang luar biasa ini diciptakan oleh Tuhan! Dan mengajarkan bahwa manusia adalah “binatang” otonom yang bisa hidup tanpa adanya Tuhan, tidak perlu penebusan dosa, pertobatan pribadi dan kekudusan hidup. Manusia bagi kaum humanis sekuler dan evolusionis adalah pusat alam semesta,  “allah” bagi dirinya sendiri (Baca Kej. 3:5)

Bayangkan, 90% siswa-siswa di AS sejak masuk sekolah sampai kuliah sudah diajarkan/diindoktrinasi dengan paham humanisme sekuler dan teori evolusi Darwin! “Gaya hidup alternatif” homoseksual/lesbianisme, seks bebas, etika situasi, feminisme radikal, ekonomi sosialis, Marxisme, filsafat eksistensialisme, postmodernisme, relativisme, saintisme dan atheisme dipropagandakan secara sistematis untuk mencuci otak para pelajar dan mahasiswa.

Tidak aneh, menurut sebuah survei baru-baru ini, 75% pelajar Kristen yang sekolah dan kuliah di sekolah dan perguruan tinggi (negeri) di AS, dicuci otaknya, “terhilang” menjadi “murtad” meninggalkan/menanggalkan iman Kristen yang alkitabiah, berubah menjadi areligius, apatis, skeptis,  agnostis dan atheis. Itu berarti sekolah-sekolah dan universitas-universitas di AS dan Eropa telah membajak pemuda-pemuda, membajak hati dan pemikiran anak-anak Tuhan. Ini berarti, sekolah/kampus telah menjadi “pintu gerbang yang besar menuju neraka” (meminjam istilah Martin Luther). Mengirimkan anak-anak dan pemuda Kristen ke institusi pendidikan yang dikuasai kaum humanis sekuler/atheis sama artinya mengirimkan anak-anak kita ke neraka!

Baca juga  CPOPC Ministerial Meeting ke 12 Perkuat Kerja Sama dan Promosi Keberlanjutan Industri Sawit

Jika tentara kehilangan tiga perempat pasukannya itu tidak dianggap sebagai kekalahan, tetapi sebuah bencana. Jika 75% generasi Kristen “terhilang” di kampus-kampus/sekolah-sekolah, maka itu juga merupakan bencana bagi gereja.

Padahal, institusi-institusi pendidikan merupakan anak kandung gereja/kekristenan, dikandung dan dilahirkan dari rahim kekristenan! Semua institusi pendidikan modern (dari TK sampai universitas) merupakan buah dan produk dari kekristenan yang menjadi jantung dan katalis bagi kemajuan bangsa-bangsa dan bagi peradaban manusia. Kampus-kampus dahulunya adalah pusat pendidikan Kristen, pusat Reformasi alkitabiah. Banyak Reformator Protestan merupakan professor universitas. John Wycliffe, “Bintang Fajar Reformasi” adalah seorang professor di Universitas Oxford. John Wycliffe-lah yang pertama sekali yang menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru (dari Bahasa Latin) ke bahasa Inggris dan memobilisasi para pengikutnya untuk menjelahi seluruh Inggris untuk membacakan, mengkotbahkan dan menyanyikan Firman Tuhan dalam bahasa Inggris. John Hus sang Pembaharu dari Bohemia yang dibakar hidup-hidup karena ide pembaharuannya, adalah seorang rektor Universitas Prague. Martin Luther adalah seorang professor di Universitas Wittenberg. John Calvin adalah pendiri Universitas Jenewa, yang melatih ribuan orang untuk mentransformasi bangsa-bangsa. Ratusan sekolah dan universitas yang didirikan pertama sekali di AS adalah sekolah-sekolah yang didirikan oleh para Protestan, yang membentuk AS menjadi bangsa yang paling hebat/digdaya di dunia ini! Tetapi, apa yang terjadi dengan mayoritas sekolah/universitas terbaik dunia yang dibangun oleh Gereja tersebut saat ini? Sudah dibajak para anti-kris!

Benar apa yang dikatakan Martin Luther bahwa pendidikan merupakan tempat persemaian pemikiran yang bisa mempengaruhi dan membentuk dunia dan budaya dan tempat mempersiapkan pemimpin-pemimpin dan generasi masa depan. Pendidikan kata Luther adalah salah satu medan peperangan rohani yang harus dikontrol oleh Gereja dan tidak boleh dikontrol orang yang tidak takut akan Tuhan dan tidak mengerti Firman Tuhan.Pendidikan bisa dipakai sebagai alat untuk melawan Kerajaan Tuhan. Dan itu yang sedang terjadi di lembaga-lembaga pendidikan di AS dan Eropa saat ini.

Baca juga  Putera Sampoerna Foundation Rayakan Hari Guru Nasional dengan Komitmen Membangun Pendidikan Inklusif dan Penguasaan Numerasi yang Lebih Baik

Karena itu, kita, Gereja dan Kekristenan harus mengontrol pendidikan lagi kalau kita ingin mempengaruhi, mengubah dan menaklukkan dunia ini bagi Kristus. Kalau kita menjangkau sekolah/kampus, kita menjangkau pemimpin-pemimpin masa depan yang bisa mengubah dunia. Kalau kita menjangkau sekolah/kampus, kita bisa menjangkau seluruh keluarga dengan Injil. Kalau kita menjangkau sekolah/kampus, kita bisa menjangkau dunia ini. Kita harus membangun kembali banyak sekolah-sekolah dan universitas Protestan untuk mengubah dunia ini. Kalau kita bisa mengubah kampus, kita bisa mengubah dunia. Kalau kita bisa menguasai kampus/sekolah, kita bisa menguasai dunia ini!

Kita harus melakukan serangan balik untuk merebut sekolah-sekolah dan kampus-kampus bagi Kristus! Kita harus merebut kembali supremasi Kristen dalam dunia pendidikan! Amin! (DBS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here