Hilangkan kebencian Ganti Kasih

0
1179

OLEH: DR.DR. Stefanus WIJI SURATNO , SE, MM, PHD. 

1 Yohanes 2:9-11 (TB)  Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.

Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.

Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

Surat penatua Yohanes mengajarkan kepada kita agar kita tetap didalam terang atau didalam Tuhan Yesus agar Dia terus bercahaya didalam kehidupan kita. Tapi Penatua Yohanes juga menekankan agar terang itu diikuti dengan perbuatan melalui dengan mengasihi saudara kita. Dalam arti sempit yaitu saudara kandung kita dan dalam arti luas adalah saudara kita dalam Tuhan. Memang ajaran ini selaras dengan ajaran Tuhan Yesus tentang hukum yg terutama dalam hukum Taurat yaitu mengasihi Allah dan sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. ( Matius 22 : 37-39 ). Kasih terhadap Allah harus diikuti kasih terhadap saudara kita. Kebencian manusia terhadap saudara2 sendiri bisa disebabkan karena irihati, dengki, amarah, keluarga, uang dan kadang hal2 yg sepele seperti harga diri, tersinggung dan lain2. Padahal semua itu bukan hasil yang baik tetapi perbuatan daging ( Galatia 5 : 19-21 ). Kebencian sering disimpan sampai lama yg tidak menguntungkan buat ibadah kita dimata Tuhan. Bahkan Tuhan Yesus mengingatkan agar kita berdamai dulu apabila kita akan mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan ( Matius 5 : 23-36 ). Ajaran Tuhan Yesus adalah ajaran kasih dan damai oleh sebab itu kalau kita menjadi pengikut Kristus atau disebut Kristen maka kita harus hidup damai dengan siapapun. Kita harus menghasilkan buah2 Roh Kudus salah satunya yaitu damai sejahtera ( Galatia 5 : 22-23 ). Bahkan di perjanjian lama di Kitab Mazmur 133 :1-3 ) alangkah indahnya kalau kita hidup dengan rukun dg saudara2 kita. Ditengah dunia yg penuh dengan berbagai gejolak dimana banyak karakter manusia yg berubah menjadi sombong dan penuh amarah maka kita harus menjadi air untuk api yg sedang membara atau kita menjadi juru damai. Biarlah kita selalu membawa damai bagi siapapun maka mahkota kerajaan Sorga telah disediakan bagi orang yg penuh kasih dan pendamai.

Kesimpulan dan Doa :

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah ( Matius 5 : 9 ).

Tuhan Yesus jadikan kami sebagai lilin ditengah kegelapan, sekalipun kamu hanya kecil tapi berguna menerangi hal-hal yang kecil buat lingkungan sekitar kami. AMIN.

Salam kasih

DR.DR. Stefanus WIJI SURATNO , SE, MM, PHD.

DOSEN DOKTOR ILMU EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHIYANGAN.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here