Bekerjalah dengan Sungguh-Sungguh

0
1988

 

 

 

Oleh:  Pdt Martunas P. Manullang

 

 

Selamat siang dan salam damai sejahtera bagi kita semua.

 

 

Ini nasihat berharga yang kita dapat dari ayat renungan hari ini.

 

Selengkapnya ditulis sebagai berikut:  “Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan” (Amsal 28:19).

 

Manusia adalah makhluk bekerja.

 

Kesaksian Alkitab, sejak masa penciptaan, manusia itu telah ditempatkan di Taman Eden, tugasnya adalah untuk ” mengusahakan dan mememihara ” taman itu.

 

“Mengusahakan” berarti “mengerjakan”, “mengolah”, “menanaminya” dengan berbagai tanaman atau tumbuhan yang berguna.

 

Artinya, taman itu akan dibuat menjadi produktif, menghasilkan sesuatu yang dapat dimakan atau dinikmati.oleh manusia itu sendiri.

 

“Memelihara” tentu maksudnya adalah menjaga (agar tidak rusak, hilang, hancur, dst) merawat (agar lebih baik, indah dan menghasilkan).

 

Memelihara, juga berarti membuatnya tetap terjaga, terawat sehingga tetap dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi imat manusia.

 

Pada ayat renungan hari ini, kembali ditegaskan, bahwa bekerja adalah tanggungjawab setiap orang.

 

Dalam kaitan dengan pekerjaan, diharapkan agar manusia itu (setiap orang) dapat memelihara “tanah yang menjadi miliknya” dengan sebaik-baiknya.

 

Bekerja dengan giat dan sungguh untuk mengolah, mengusahakan dan memeliharanya sedemikian rupa, sehingga tanah itu menjadi sumber kehidupan bagi orang yang mengelola, mengolahnya dan membuatnya menjadi subur dan produktif atau menghasilkan.

 

Karena manusia adalah makhluk bekerja, sehingga janganlah kianya ada orang yang “malas bekerja”.

 

Itu sebabnya jelas sekali arti langsung dari ungkapan ayat renungan hari ini, “siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan”.

 

Pertanyaannya, bagaimana kalau tidak punya tanah? Tentu jawabnya adalah dicarilah pekerjaan.

 

Pekerjaan apa pun itu (tentu pekerjaan yang halal/ positif), jika itu sudah ada, maka bekerjalah sebaik mungkin, bekerjalah dengan sungguh-sungguh.

Dijagalah agar jangan sampai dikeluarkan dari pekerjaan itu.

 

Berusahalah agar dapat menunjukkan yang terbaik dalam pekerjaan itu. Itu artinya memelihara dan mengusahakan. Itu artinya bekerja dengan sungguh.

 

Dan jika demikian maka pekerjaan itu menjadi sumber sukacita bagi kita. Kita pun menjadi senang dalam melakukan pekerjaan itu.

 

Dan terlebih lagi, jika melalui pekerjaan itu kita memuliakan Nama Tuhan. Pekerjaan itu menjadi berkat bagi kita. Rajin, jujur, tekun dan penuh semangat dalam pekerjaan, adalah simbol atau sebagai tanda dari hati yang bersyukur.

 

Marilah kita melakukan pekerjaan kita dengan lebih sungguh lagi. Ya, BEKERJALAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH

 

Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 

Pdt Martunas P. Manullang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here