Hidup untuk Tuhan

0
4321

 

 

Oleh: DR. DR. Stefanus Wiji Suratno SE MM.

 

 

Roma 14:8-9 (TB)  Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

 

Alkitab banyak mengajarkan filosofi dan pandangan hidup secara benar. Maka patokan kita sebagai umat Kristen adalah Alkitab. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma agar kita memiliki arah hidup mengikuti Alkitab bukan pada pandangan dunia. Kalau dunia mengajarkan hidup kita untuk terus memburu hal yang sia-sia yaitu uang atau harta, jabatan, ketenaran dan pujian. Semua itu adalah keinginan Iblis agar kita melupakan apa yang tertulis dalam Alkitab. Apa yang dunia tawarkan semua itu tidak dapat kita bawa sampai mati. Harta kekayaan hanya mengantar kita sampai diliang kubur saja. Karena yang menikmati adalah yang masih hidup.

 

Rasul Paulus memberikan pandangan: hidup adalah kalau kita hidup untuk Tuhan dan kalau mati juga untuk Tuhan. Rasul Paulus adalah tokoh muda yang terus melakukan kejahatan yang semasa mudanya menganiaya jemaat Tuhan. Saat dia dalam perjalanan ke Damsyik dengan membawa surat kuasa untuk menganiaya orang-orang yang percaya, tiba-tiba Sinar dari langit memancar mengelilingi dia dan terdengar suara : Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Akulah Yesus yang kau aniaya itu. Saat itu Saulus hanya bisa heran. Dan tiba-tiba dia tidak bisa melihat. 3 hari lamanya tidak bisa melihat dan tidak makan dan minum. Lalu Tuhan mengirim Ananias untuk mendoakan dan sembuh bisa melihat. Saat itulah terjadi perubahan hidup, perubahan mental dan perubahan semangat. SAULUS yang terbiasa benci dengan umat Tuhan menjadi berubah total menjadi pelayan Tuhan yang berani, setia dan tegas.

 

Bahkan dalam suratnya ke jemaat di Filipi, Paulus mengatakan bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan ( Filipi 1 : 21 ). Perubahan total rasul Paulus ini dapat menginspirasi kita semua agar jangan mengisi hidup ini dengan hal yang sia-sia. Bencana alam yang terjadi di berbagai negara, kecelakaan pesawat, gempa bumi, banjir, longsor, badai, berbagai penyakit mengingatkan kita untuk mengikuti jejak rasul Paulus. Tuhan Yesus juga pernah mengatakan serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak menpunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya ( Matius 8 : 20 ). Betapa dua tokoh yaitu Tuhan Yesus dan Rasul Paulus telah menyerahkan hidupnya hanya untuk melakukan pekerjaan kudus saja. Inilah yang dapat mengingatkan semua hamba Tuhan jaman sekarang bahwa tujuan hidup kita hanya satu yaitu hidup untuk Tuhan. Kalau tujuan hidup kita hanya untuk materi dan untuk kedudukan saja maka semua itu akan sia-sia saja.

 

Semoga renungan singkat ini dapat dijadikan bahan refleksi diri di tahun 2018 ini dan menjadi rencana hidup kita di tahun 2019. Semoga tahun 2018 menjadi tahun yang indah buat cara berpikir kita, pandangan hidup kita secara benar. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan Tuhan terus memenuhi dengan kuasa RohNya memimpin kita kedalam seluruh kebenaran.

Salam kasih

DR. DR. Stefanus Wiji Suratno SE MM. Dosen Program Doktor Theology dab Ministry Harvest International Theological Seminary. Karawachi Tangerang Banten

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here