Oleh: Stefanus Widananta
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu
Yakobus 4:3
Doa sudah menjadi bagian dari hidup orang percaya, doa bukanlah suatu kewajiban atau keharusan melainkan suatu kebutuhan, makanya banyak yang mengatakan bahwa doa adalah nafas hidup orang percaya.
Nafas adalah kebutuhan, bukan kewajiban atau keharusan
Namun, seringkali doa-doa yang kita mohonkan, hanya berisi daftar permintaan untuk diri kita sendiri, seringkali doa-doa kita berpusat pada diri kita, doa yang egois, seharusnya kita bukan hanya berdoa untuk diri kita sendiri saja, tetapi juga untuk orang lain, untuk kota dimana kita berdomisili, untuk para pemimpin kita, seperti yang Paulus katakan agar kita menaikkan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Banyak dari kita, berdoa untuk meminta Tuhan memenuhi keinginan kita, bukan menanyakan kehendak Tuhan, dengan kata lain, kita ingin kehendakku yang jadi, bukan kehendak-Mu
Yakobus mengatakan, semua yang kita minta hanya untuk memuaskan hawa nafsu kita saja.
Kita perlu menaikkan doa-doa syafaat kita tiap-tiap hari, bukan hanya untuk keluarga kita, tetapi juga teman-teman kita, rekan sekerja, para pemimpin kita, bangsa dan negara, agar mereka memimpin dengan takut akan Tuhan.
Paulus berkata, doakan untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup temang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
Tuhan Yesus memberkati .
