KUDUS, KUDUS, KUDUSLAH TUHAN ALLAH. 

0
3006

 

 

 

Oleh : Pdt Martunas P. Manullang.

 

 

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua.

 

KUDUS, KUDUS, KUDUSLAH TUHAN ALLAH.

 

Inilah yang ditekankan pada ayat renungan hari ini, yang tertulis pada Wahyu 4:8.

 

Selengkapnya berbunyi sbb: Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” (Why.4:8).

 

Kata “kudus” di sini, yang mengalami pengulangan, mau menunjukkan bahwa kata ini ( maknanya) sangat penting. TUHAN ALLAH itu kudus.

 

Di sini mau ditonjolkan dan ditekankan sifat kudus Allah itu lebih dari sifat-sifat yang lainnya. Hal ini mau menunjukkan, betapa pentingnya  “kudus” atau “kekudusan”  di hadapan Allah.

 

Kalau kita lihat dalam Perjanjian Lama, misalnya dalam Yesaya 6:3  menjelaskan juga tentang kekudusan TUHAN.

 

Di sana kita baca: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!”.

 

Sifat Allah yang lainnya, misalnya: Kasih, tidak dituliskan dalam penekanannya seperti pada kata “kudus”.

 

Baik yang di Kitab Nabi Yesaya, mau pun yang di Kitab Wahyu ini, intinya mau menegaskan kalau ALLAH menginginkan dari kita umat-Nya “hidup yang kudus”.

 

Sejak Allah memperkenalkan Diri-Nya, sebagai Allah yang kudus, kepada umat-Nya Dia telah minta (perintahkan), supaya hidup kudus (Im.11:44; 19:2; 20:7; 20:26; dll.).

 

Jadi, sebagai umat TUHAN yang hidup di zaman ini, pesan ayat renungan hari ini minimal kita harus lakukan adalah:

 

Pertama: Karena TUHAN ALLAH adalah kudus, maka kita pun wajib hidup kudus. Kekudusan hidup kita dikehendaki dan dikenan  Allah.

 

Kedua: Kita wajib dan berusaha untuk hidup kudus, dengan cara “melawan godaan”, ” menjauhi dosa”, ” mempersembahkan tubuh sebagai persembahan hidup”, ” memuliakan Allah dengan tubuh kita” dan “menerima pembaruan hati, pikiran, jiwa, roh” dari hari ke hari, atau bahkan setiap saat. Mengapa? Karena setiap saat, di mana pun kita berada, ternyata kita sedang “berada di hadapan Allah yang kudus”. Kita wajib dalam hudup kudus, karena TUHAN ALLAH kita adalah kudus.

 

Marilah kita, setiap hari memohon dalam doa dan permintaan kita agar Roh Allah, Roh Kudus itu, menguduskan hati, pikiran dan jiwa kita, sehingga kita pun dapat mempersembahkan hidup bagi-Nya, dalam segala kegiatan kita.

 

Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 

Pdt Martunas P. Manullang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here