Pujilah Tuhan Hai Jiwaku

0
1969

 

 

Oleh: P. Adriyanto

 

 

“Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap hatiku!”

*Mazmur 103:1″

 

Pagi tadi saya menerima kiriman video lagu rohani *Pujilah Tuhan Hai Jiwaku* (terlampir) yang dikirim oleh sahabat saya sejak 52 tahun yang lalu, Sri Sunartiningsih, dan lagu ini telah menginspirasi saya untuk menyusun renungan ini.

 

Banyak orang yang walaupun sedang beribadah di gereja tidak ikut memuji Tuhan, bungkam, dengan alasan tidak bakat dan tidak bisa bernyanyi. Tuhan tidak pernah mensyaratkan agar kita pandai bernyanyi seperti para selebriti baru boleh memuji-muji Tuhan.

 

Mengapa kita harus selalu memuji Tuhan?

 

# ¹ Ia senang apabila kita memuji dan memuliakan-Nya, walau suara kita parau dan fales/sumbang. *Bernyanyi dan memuji Tuhan adalah karunia Roh*

Firman Tuhan  menyatakan betapa pentingnya bermazmur dan memuji Tuhan, seperti yang ditulis dalam

Efesus 5: 18~19- berikut ini.

*”Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu* *mengerti kehendak Tuhan.* *Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan* *hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,*

*dan berkatalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani.* *Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.”*

 

Dalam situasi apapun baik susah maupun senang, jiwa kita harus selalu memuji Tuhan seperti Paulus dan Silas ketika berada dipenjara.

(Kis 16:25).

Sekitar 12 tahun yang lalu, tetangga di depan rumah saya, seorang pendeta orang Batak, telah dipanggil Tuhan. Selama 2~3 hari setiap malam para pelayat memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan dengan sukacita yang diiringi oleh alat musik tiup. Inilah yang sesungguhnya Tuhan kehendaki, terutama bukankah kita memang harus bersukacita bila ada kerabat kita yang dipanggil Tuhan karena pasti beroleh hidup yang kekal di rumah Bapa.

(Sebelum itu, belum pernah saya menyaksikan upacara duka yang diisi dengan lagu-lagu pujian terkecuali bila dilakukan kebaktian).

 

# ² Karena kasih-Nya kepada kita, Tuhan telah mengorbankan nyawa-Nya guna menebus dosa kita.

Kita jangan melupakan kebaikan-Nya dan yang sudah mengampuni dosa dan menyembuhkan segala penyakit kita.

*_Pujilah TUHAN hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!_*

*Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu_*

*Mazmur 103: 2~3*

 

Tidakkah hati nurani kita terketuk untuk mewujudkan rasa syukur dan terimakasih kita dengan senantiasa memuji-muji-Nya.

(baca juga Amsal 150:1~6)

 

Memuji Tuhan tidak terlepas dari kehidupan kita sebagai pengikut Kristus, sebagai rasa syukur dan terimakasih kita akan kasih Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.

Amin.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here