Transparansi LAI

0
1260

 

 

Oleh Sigit Triyono (Sekum LAI)

www.alkitab.or.id

 

“Bagaimana dengan laporan pertanggungjawaban terhadap para penyumbang LAI?” tanya salah seorang Penatua GKI Kebayoran Baru tadi malam (4 Mei 2018) di Ruang rapat Konsistori yang terletak di bagian belakang gedung Gereja.

 

Saya dan tim dari LAI (Ibu Erna KadepKomMitra,  Ibu Johana Kabid Penggalangan Dukungan,  dan Ibu Ros Mitra TTYM) diundang oleh Majelis Jemaat GKI Kebayoran Baru untuk presentasi mengenalkan LAI dan semua programnya.

 

Pertanyaan di awal tulisan ini adalah pertanyaan pertama yang disampaikan sesudah kami presentasi. Sebuah pertanyaan yang sangat penting dan prinsipiil.

 

Saya menjelaskan bahwa LAI memiliki tiga level pelaporan. Level satu adalah pemberitahuan langsung kepada para penyumbang bahwa dana yang mereka kirim sudah diterima. Level dua adalah laporan tahunan khusus tentang total semua sumbangan yang terkumpul. Level tiga adalah publikasi tahunan laporan aktivitas dan keuangan yang sudah diaudit oleh auditor eksternal yang kredibel.

 

Secara periodik baik melalui media online maupun media cetak, LAI juga melaporkan realisasi program-program yang didukung oleh para Mitra LAI.

 

Pada prinsipnya LAI yang sudah berumur 64 tahun memiliki sistem pengelolaan keuangan yang transparans dan akuntabel.

 

Hanya dengan sistem pengelolaan lembaga yang transparans dan akuntabel, maka kredibilitas LAI dapat terjaga dengan baik.

 

Sebagai lembaga nirlaba yang selalu  membutuhkan kepercayan publik, maka standar-standar mutu juga sudah diterapkan di LAI. Disamping laporan keuangan yang sudah mengikuti standar akuntansi Indonesia, LAI juga mendapatkan sertifikat ISO 9001:1998. Sekarang sedang berproses naik level ke sertifikat ISO 9001:2015 yang mencakup manajemen risiko.

 

Untuk menjaga budaya transparansi LAI juga selalu menjalin komunikasi dua arah dengan seluruh mitra di 13 kota melalui para pengurus Kelompok Kerja Penggalangan Dukungan LAI.

 

Teknologi semakin maju dan kehidupan semakin modern, namun nilai-nilai luhur transparansi serta akuntabilitas untuk menjaga kredibilitas lembaga pastilah akan lestari.

 

Di tengah maraknya kasus korupsi di Indonesia, LAI tak punya pilihan dan harus mendeklarasikan serta mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Governance yang meliputi transparansi dan akuntabilitas.

 

Sahabat yang baik adalah mereka yang  percaya dan  penuh respek kepada kita. Kepercayaan harus dibangun dan terus dijaga serta dilestarikan. Semakin banyak sahabat pastilah akan semakin banyak pendukung lembaga dan program-program LAI.

 

*#SalamAkitabUntukSemua*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here