Hikmat Allah VS Hikmat Mamusia

0
1458

 

 

Oleh: P. Adriyanto

 

 

“Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia  dan yang lemah dari  Allah lebih kuat dari manusia.”

*1 Korintus 1:25*

 

Di bawah ini terjemahan dari Revised  Standard Version, yang menurut saya lebih tepat:

“Sebab yang tampaknya bodoh dari Allah lebih bijaksana dari pada hikmat manusia, dan yang tampaknya lemah dari Allah lebih kuat dari manusia.”

 

 

Pagi tadi saya menyaksikan perebutan gelar tinju IBF di TVONE antara James Degale vs Caleb Tuorax (pemegang sabuk IBF). Begitu usai ronde 12, para analis tinju Indonesia menyatakan bahwa angka adalah 109 vs 219 untuk Caleb. Analis yang lain menilai permainan Degale sangat jelek dan mengecewakan, pasti dia kalah terlebih pada akhir ronde ia sempat knock down. Tidak berapa lama pengumuman resmi dari Las Vegas menyatakan bahwa pemenangnya adalah James Degale dengan unanimous decision (kesepakatan bulat/ mutlak).

Komentar para analis Indonesia: “wah, biasa itu keputusan kontroversial.”

 

Kisah di atas adalah sedikit contoh dari orang-orang yang merasa pakar, punya hikmat dan tidak mungkin meleset pendapatnya, sehingga bila salah dengan mudah malah menyalahkan orang lain.

 

Walau sejenius apapun kita, jangan sombong, kita tetap harus mengandalkan hikmat Allah. Di samping kepandaian kita adalah merupakan karunia dari Tuhan, bukan kekuatan kita sendiri.

*Terpujilah nama Allah dari selama- lamanya sampai selama-lamanya, sebab daripada Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang sembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.”

*Daniel 2:20,22*

 

Kita boleh meminta kebijaksanan, hikmat dan pengetahuan dari Tuhan, karena di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (Kolose 2:3).

Inilah firman Tuhan:

*”Jikalau saudara ingin mengetahui apa yang dikehendaki Allah dari Saudara, tanyakanlah kepadaNya, maka Ia akan memberitahukannya kepada Saudara. Ia selalu bersedia  memberikan kebijaksanaan dengan limpahnya kepada semua orang yang memohonkannya. Ia tidak akan merasa kesal karenanya.”*

*Yakobus 1:5, FAYH*

 

Kita harus bersyukur bila dalam hidup ini, Tuhan memberi nasehat dan tuntunan serta kebijakan sehingga kita tidak tersesat dan saling berbantahan untuk hal-hal yang tidak benar-benar kita kuasai seperti karangan fiksi tentang berakhirnya NKRI pada tahun 2030.

Allah telah membuat hikmat dunia menjadi kebodohan.

*”Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan.”*

*1 Timotius 6:20*

 

Dalam banyak hal kita harus rendah hati, tidak ingin menonjolkan diri. Ingatlah Tuhan akan membuat orang-orang yang merasa  bijaksana mundur ke belakang dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan (Yesaya 44:24~25)

 

 

.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here