Hidup Sebagai Umat Pilihan Tuhan

0
5177

 

1 Petrus 1:1 s/d 2:10

 

Kitab 1&2 Petrus mengulas kehidupan orang Kristen yang berada di bawah pemerintahan Allah. Allah mengatur dan menentukan setiap detail hidup kita untuk membawa kita kepada keselamatan yang sempurna. Keselamatan ini membuat kita menerima hayatNya hingga dapat memiliki kehidupan yang Kudus dan kasih yang sejati terhadap saudara saudara.

 

Keselamatan inilah yang telah diselidiki dan diteliti para nabi(1:10,11), diberitakan oleh para rasul, dan yang sangat ingin diketahui oleh para malaikat (1:12).

 

Keselamatan yang dijanjikan Allah inilah yang menjadi pengharapan kita(1:3), warisan yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu, yang tersimpan di surga bagi kita(1:4). Itulah sebabnya dunia bukan rumah kita, kita hanya melintas saja. Di dunia kita adalah kaum pengembara atau musafir(1:1).

 

Kita sebagai kaum musafir berada di bawah pekerjaan Allah Tritunggal. Pada kekekalan yang lampau, menurut pengenalan diniNya, Bapa memilih kita, lalu  Roh Kudus menguduskan kita agar kita taat dan menerima pemercikan darah Putra(1:2). Kini, karena rahmatNya yang besar, kita adalah orang orang yg telah dilahirkan kembali oleh Bapa(1:3), memiliki hayatNya dalam kita. Hari hari kita adalah hari hari yang diatur dan dijaga oleh Allah dengan kekuatanNya (1:5), semuanya tidak lain adalah untuk memastikan bahwa kita mencapai keselamatan yang sempurna itu. Haleluya!

 

Ketidaknyamanan, kesulitan, penderitaan, semua ujian, adalah untuk pembuktian iman kita(1:6). Tetapi semuanya hanya seketika saja sampai kita memperoleh puji pujian, dan kemuliaan, dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya(1:7). Kita sanggup menghadapi semua ujian itu karena kita mengasihi Dia, seperti yg dikatakan Petrus dalam 1 Petrus 1:8 (TB)  Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya.”

 

Dengan demikianlah kita akan bergembira karena suka cita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kita telah mencapai tujuan iman kita, yaitu keselamatan jiwa kita (1:9).

Setelah kita tahu bahwa Allah sedang memimpin kita kepada keselamatan itu, maka kita perlu “mengikat pinggang” pikiran kita, waspada dan meletakkan pengharapan kita seluruhnya pada keselamatan itu(1:13). Jangan seperti bangsa Israel. Saat bangsa Israel menderita di bawah pemerintahan Firaun di Mesir, mereka berseru seru kepada Tuhan. Tetapi ketika menempuh perjalanan di padang gurun dan mengalami banyak peperangan, teringatlah mereka akan kehidupan mereka di Mesir. Mereka mulai bersungut-sungut kepada Musa. Itulah sebabnya dari dua juta orang yang keluar dari Mesir, hanya sedikit orang saja yang dapat masuk ke tanah permai, tanah yang dijanjikan.

 

Allah telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan memberikan kemuliaan kepadaNya. Inilah dasar dari pengharapan dan iman kita(1:21). Selain itu, kita juga telah ditebus bukan dengan emas atau perak tetapi dengan darah yang mahal dan tidak bercela, yaitu darah Kristus(1:18-19). Sudah sepatutnya kita tidak menempuh hidup secara sembarangan, kita harus menempuh perjalanan kita sebagai musafir dengan takut dan gentar, menempuh hidup yang kudus, karena Bapa kita kudus dan Ia menghakimi setiap orang menurut perbuatannya (1:17). Janganlah tergiur dengan segala kemewahan dunia. Jika kita mengejar dunia dan kemewahannya, hidup menurut hawa nafsu, maka kita akan menempuh cara hidup yang sia sia(1:18). Kita perlu ingat bahwa semua daging dan segala kemewahannya adalah seperti bunga rumput. Rumput menjadi kering dan bunga gugur(1:24).

 

Kita perlu menjadi seperti bayi yang hanya damba minum susu(2:2). Firman Tuhan adalah susu rohani kita. Melalui firman inilah kita mendengar Injil(1:25), menerima benih yang tidak dapat binasa, dan dilahirkan kembali(1:23). Semakin banyak kita minum susu firman, maka kita akan semakin bertumbuh dan dimurnikan. Kita akan memiliki kekuatan untuk membuang segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah(2:1).

Semakin banyak minum susu firman, kita akan dimurnikan sedemikian rupa hingga dapat mengasihi saudara saudari kita dengan sungguh sungguh/ dengan hati yang membara(1:22). Demikianlah kita akan mengalami transformasi dan terbangun menjadi suatu rumah rohani, suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah(2:5)

Kemudian kita akan menjadi ekspresi Allah, memberitakan perbuatan perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib(2:9).

Kita, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umatNya, dan beroleh belas kasihan(2:10).

Haleluya! Amin!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here