Tuhanlah yang Menguatkan Hatimu

0
5888

Oleh: Pdt Martunas P Manullang.

 

Selamat pagi dan salam damai sejahtera bagi kita semua.

 

TUHAN MENGUATKAN HATIMU. Atau TUHANLAH YANG MENGUATKAN HATIMU. Inilah harapan Paulus kepada jemaat di Tesalonika, yang dia sudah kenal, tetapi belum dapat dia kunjungi saat itu. Ini juga adalah bagian dari nasihat, doa dan harapan Paulus kepada jemaat, yang sedang mulai bertumbuh dalam iman dan pengharapan akan masa depan, khususnya akan kedatangan Kristus ke dunia ini. Sambil jemaat menyongsong kedatangan Kristus, doa dan harapan Paulus juga adalah, jemaat akan terus menerima berkat yang melimpah dari Tuhan.

 

Mari kita baca selengkapnya ayat renungan hari ini: “Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.”(1 Tesalonika 3:13).

 

Ketidakhadiran Paulus di tengah mereka (jemaat di Tesalonika) justru membuat Paulus lebih semangat menunjukkan perhatian dan kepeduliannya melalui surat. Dalam suratnya yang pertama ini, nampaklah betapa Paulus benar-benar menunjukkan perhatian dan kepeduliannya, bukan hanya terhadap keamanan atau kenyamanan mereka saja, tetapi juga (dan terlebih) pada iman, kasih dan ketaatan mereka pada Tuhan (lih. ay.2,5-7,10,12,13). Ini semua menjadi penting, karena setelah mereka menjadi Kristen, maka kebenaran Kristen itu haruslah diterapkan dalam hidup sehari-hari. Mengapa?      Pada waktu itu hati dan pikiran jemaat sudah tertuju (ditujukan) kepada kedatangan Yesus Kristus kembali. Ini berarti, pengharapan akan kedatangan Yesus Kristus kembali ke dunia ini, dilihat sebagai suatu  masa yang sangat berharga, yang bagi jemaat (orang percaya) menjadi peluang dan kesempatan emas untuk memenangkan jiwa-jiwa, meningkatkan motivasi dan semangat menginjili dan memberitakan Firman Tuhan (2:17-20), bahkan dorongan atau motivasi untuk hidup kudus, atau hidup dalam kekudusan (3:11-13).

 

Dengan kata lain, tema besar “KEDATANGAN YESUS KEMBALI” menjadi motivasi yang memperkuat komitmen dan ketetapan hati jemaat (orang percaya) untuk berusaha hidup kudus, sebagai bukti ketaatan mereka kepada Tuhan. Inilah doa dan inilah harapan Paulus bagi jemaat Tesalonika pada waktu itu.

 

Apakah artinya ini bagi kehidupan kristiani kita pada zaman ini? Setidaknya menyadarkan dan mengingatkan kita akan dua hal: Pertama, kedatangan Yesus kembali sudah pasti dan semakin dekat. Agar setiap orang mempersiapkan diri untuk menyambut-Nya. Kedua, aktivitas atau kegiatan orang percaya dalam menyongsong hari kedatangan Yesus kembali adalah, hidup dalam iman, pengharapan dan kasih, yang diwujudkan dalam ketaatan kepada Tuhan melalui hidup kudus (hidup dalam kepatuhan dan ketaatan mutlak kepada Tuhan, menebar kasih, mengusahakan keadilan dan hukum dan hidup dalam roh pengendalian diri). Untuk semua hal inilah, maka kita pun  (satu kepada yang lain, seperti Paulus kepada jemaat di Tesalonika) tetap bermohon dan mengharap “kehadiran Tuhan yang memberi kekuatan dan pertolongan-Nya”. TUHANLAH YANG MENGUATKAN HATIMU. Ya, kiranya TUHAN MENGUATKAN HATIMU. “Supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah, hingga pada waktu kedatangan Yesus kembali”.      Selamat beraktivitas pada hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Pdt Martunas P Manullang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here