Oleh: P. Adriyanto
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”
“1 Yohanes 1:9”
Justice Collaborator adalah pelaku tindak pidana, tapi bukan pelaku utama, yang mengakui perbuatannya dan bersedia membongkar peran/kejahatan pihak/pihak-pihak lain secara transparan.
Saya tidak ingin mencampuradukkan masalah pengakuan sebagai pelaku pelanggaran hukum dengan pengakuan dosa dari orang percaya. Namun, terdapat benang merah di mana mereka sama-sama berdosa.
Perbedaannya adalah, bila kita mengakui dosa kepada Tuhan, kita tidak perlu membongkar dan melaporkan dosa-dosa orang lain dengan maksud agar Tuhan memperingan hukuman terhadap kita. Bukankah sesuai dengan firman di atas bila kita mengakui dosa kita, maka Tuhan akan mengampuni segala dosa kita tanpa ada hukuman apa-apa?
Pelaku tindak kriminal juga berhak menerima pengampunan dari Tuhan, namun ia tidak bebas dari konsekuensi hukum.
Selama kita hidup di dunia, kita tidak terbebas dari dosa. Alkitab mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23), di bumi tidak ada orang yang saleh yang tidak pernah berbuat dosa (Pengkhotbah 7:20), jika kita mengatakan bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri sendiri
(1 Yohanes 1:8)
Namun, puji Tuhan kita tetap dapat menerima kasih karunia-Nya untuk menerima kedelamatan.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, ini bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
*Efesus 2:8~9*
Meskipun kita jatuh dalam dosa, tapi kita tidak akan kehilangan keselamatan, asal kita mau bertobat dan dilahirkan kembali.
Amin.
