Orang Kristen dan Hukum Taurat

0
7308

Oleh: Oka Bagas S

 

_”Demikianlah bagi orang Yahudi, aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah Hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah Hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah Hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah Hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah Hukum Taurat, aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah Hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar Hukum Allah, karena aku hidup di bawah Hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah Hukum Taurat (1 Kor 9 :20-21).”_

 

Frase *”Sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah Hukum Taurat”*– Rasul Paulus memberitahu secara terang-terangan bahwa dirinya tidak hidup di bawah Hukum Taurat. Status Rasul Paulus saat menulis surat 1 Korintus adalah sebagai orang Kristen.Ternyata orang Kristen tidak terikat/ tidak berada di bawah otoritas dari Hukum Taurat. Mengapa? Paulus memberikan alasannya dalam Kitab Roma.

 

_“Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, –sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum–bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup? Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain (Roma 7:1-3).”_

 

Paulus berikan alasan karena orang Kristen telah mati bagi Hukum Taurat. Paulus berikan ilustrasi hubungan Suami-Isteri. Suami akan terikat kepada isterinya selama isterinya masih hidup. Tetapi bila isterinya sudah meninggal, maka ikatan suami-isteri telah berakhir. Jadi suami sudah tidak terikat lagi dengan isteri yang telah meninggal (begitu juga dengan sebaliknya). Ilustrasi ini menggambarkan hubungan orang Kristen dengan Hukum Taurat. Orang Kristen telah mati bagi Hukum Taurat. Orang Kristen telah dianggap/ terhitung mati bagi Hukum Taurat. Maka orang Kristen tidak memiliki ikatan/ tidak berada di bawah kuasa Hukum Taurat.

 

_“Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat (Roma 7:6).”_

 

Paulus masih lanjutkan lagi argumentasinya mengenai Hukum Taurat. Paulus jelaskan bahwa melalui Hukum Tauratlah, semua manusia mengenal dosa. Dosa menjadi nyata (jelas) karena adanya Hukum Taurat. Hukum Taurat adalah kudus sebagaimana Allah yang memberikannya adalah kudus.

 

_Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: “Jangan mengingini!” (Roma 7:7)_

 

Jadi, Roma 7 menyatakan “Orang Kristen tidak hidup dibawah Hukum Taurat.” 1 Kor 9 menyatakan “Paulus tidak hidup dibawah Hukum Taurat.” Kesimpulannya, Orang Kristen tidak hidup dibawah Hukum Taurat.

 

Frase *”Sekalipun aku tidak hidup di luar Hukum Allah, karena aku hidup di bahwa Hukum Kristus”* – Rasul Paulus juga memberitahu bahwa “tidak lagi hidup di bawah Hukum Taurat tidak berarti bebas melakukan apapun.” Paulus jelaskan bahwa dirinya tetap berada di bawah Hukum. Hukum yang dimaksud jelas bukan lagi Hukum Taurat, tetapi Hukum Kristus. Ada kekristenan tidak memahami perikop ini termasuk salah satunya Gereja Advent. Mereka menyatakan bahwa Hukum Kristus sama dengan Hukum Taurat. Padahal Paulus membedakan antara Hukum Taurat dengan Hukum Kristus.

 

Maksud Paulus hidup di bawah Hukum Kristus ialah “Tidak lagi mengejar keselamatan melalui perbuatan dengan cara melakukan segala tuntutan yang terdapat dalam Hukum Taurat, tetapi mengejar keselamatan dengan iman.” Antara Hukum Taurat dan Hukum Kristus tentunya ada kesamaan, hanya berbeda dalam pelaksanaannya. Hukum Kristus juga tetap berfokus dengan “Kasih kepada Allah dan Kasih kepada sesama.”

 

Keselamatan dalam Hukum Taurat diperoleh dengan cara melakukan segala perintah yang tertulis di dalam Hukum Taurat secara sempurna. Tidak boleh ada yang dilanggar. Tetapi jikalau melanggar salah satu hukum, maka terhitung telah melanggar hukum yang lain.

 

_“Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya (Yakobus 2:10).”_

 

Paulus pun juga memberitahu bahwa tidak ada manusia yang sanggup melaksanakan tuntutan yang tertulis di dalam Hukum Taurat.

 

_“Sebab tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan Hukum Taurat, karena justru oleh Hukum Taurat orang mengenal dosa (Roma 3:20).”_

 

Keselamatan dalam Hukum Kristus diperoleh dengan cara bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Bertobat artinya mengakui diri sebagai orang berdosa dan berkomitmen untuk tidak melakukan perbuatan dosa lagi. Beriman kepada Yesus artinya percaya bahwa Yesus adalah Juru Selamat yang datang untuk menyelamatkan semua manusia. Juru Selamat datang untuk menggantikan orang berdosa disalibkan dan orang berdosa menggantikan Mesias hidup di dunia. Jadi, hidup orang percaya yang dimiliki hari ini adalah hidup pemberian Mesias.

 

Beberapa perbedaan antara Hukum Taurat dan Hukum Kristus :

 

*1. Berbeda dalam segi ordinansi*

 

Dalam Hukum Taurat diperintahkan ordinansi untuk mempersembahkan korban sembelihan kepada Allah. Sedangkan dalam Hukum Kristus diperintahkan 2 ordinansi yaitu Baptisan dan Perjamuan Tuhan.

 

*2. Tidak ada lagi makanan haram*

 

Dalam Hukum Taurat dijelaskan mengenai binatang haram dan makanan haram. Sedangkan dalam Hukum Kristus tidak ada lagi istilah makanan haram. Semua makanan halal. Paulus sebut lemah iman kepada orang Kristen yang masih terikat dalam hal makan-makanan (Roma 14).

 

*3. Tidak ada lagi hari-hari khusus*

 

Dalam Hukum Taurat dijelaskan mengenai hari-hari khusus seperti Sabat, Sabat Besar/ Paskah, dll. Sedangkan dalam Hukum Kristus menyatakan bahwa semua hari sama saja. Hari sabtu sama dengan hari-hari lain.

 

*4. Ibadah dalam Roh dan Kebenaran*

 

Dalam Hukum Taurat dijelaskan mengenai hari-hari ibadah dengan tata caranya masing-masing. Sedangkan dalam Hukum Kristus menyatakan bahwa orang percaya beribadah dalam Roh dan Kebenaran (Yoh 4:24). Tidak terikat lagi dengan tempat, waktu dan postur tubuh.

 

*~Oka Bagas S*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here