Orang Benar Memberi dengan Benar

0
1453

Oleh: Pdt. Pinehas Djendjengi

 

Maleakhi 3:6-12

(6) Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. (7) Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?” (8) Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! (9) Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! (10) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (11) Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. (12) Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.

 

Ketidak-taatan pada suatu aturan atau hukum akan berakibat buruk dan merugikan diri sendiri. Tidak jarang manusia jatuh ke dalam dosa oleh karena ketidaktaatannya pada suatu hukum. Mengubah diri ke arah ketaatan adalah persoalan yang tidak mudah. Suatu proses harus dijalani dan dilakukan dengan rasa tanggung jawab. Banyak faktor yang menyebabkan manusia lupa pada aturan atau hukum. Faktor sentral adalah keterpurukkan standar sosial dan moral manusia. Dengan mudahnya manusia berpaling seakan lupa pada aturan hukum yang ada.

Dalam pembacaan hari ini, Allah melihat keadaan Umat Israel saat itu. Hidup mereka sangat memprihatinkan seakan mereka bukan lagi Umat yang dipilih Allah. Kesetiaan mereka pada hukum tidak lagi terlihat jelas. Tentu Allah sangat kecewa atas semua sikap Umat itu.

Allah menyoroti ketidak-taatan mereka di seputar persembahan persepuluhan dan persembahan khusus. Mereka terlihat curang dan tidak jujur di mata Allah. Mereka melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab secara tidak tulus. Mereka memberi tetapi tidak sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh Allah. Mereka tahu apa yang benar dimata Tuhan, bahkan sadar bahwa sejak nenek moyang mereka Allah telah berbicara melalui Musa di Gunung Sinai bahwa : “Sepersepuluh dari seluruh hasil tanah, baik gandum maupun buah-buahan adalah untuk Tuhan. Bawalah semua itu dihadapan Tuhan yang terbaik dan kudus”. (Bnd. Imamat 27).

Pelanggaran akan hukum Allah akan merugikan mereka. Dimata Allah pelanggaran akan hukum adalah sebuah dosa. Tetapi kemerosotan iman dalam kehidupan dan cara beribadah mereka kepada Allah telah melanda Umat Israel. Allah ingin hukum kembali ditegakkan di tengah Umat kepunyaan-Nya itu. Untuk itu Maleakhi hadir membawa pesan dari Allah bahwa setiap orang harus kembali pada jalan yang benar sesuai hukum yang sudah ditetapkan. Jika mereka bertobat maka Tuhan akan mendatangkan Kasih-Nya yang tidak terbatas.

Adalah sangat penting dan sangat berarti persembahan persepuluhan dan persembahan khusus itu bagi Allah! Mengapa? Dalam Bilangan 18:21 dikatakan, “Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.” Allah tidak mengkhususkan tanpa ada alasan yang jelas. Allah melihat semua ini dari sudut pandang kasih-Nya. Keterikatan hubungan dan tanggung jawab antara Allah dan manusia selamanya ada dan akan ada karena ada Kasih Allah didalamnya.

Tema kita hari ini: Orang benar memberi dengan benar, apakah ini hanya sebuah ungkapan tanpa arti dan makna? Bagaimana dengan Umat Tuhan masa kini? Sadarkah kita pada hukum Tuhan yang mewajibkan setiap orang percaya datang kepada Dia membawa persembahan sepersepuluhan yang terbaik dan kudus? Pertobatan untuk kembali pada hukum yang sebenarnya akan selalu mendatangkan kebaikan bagi setiap orang. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya. (Mazmur 50:23). Umat Tuhan yang benar-benar menyadari akan kasih Allah yang tidak pernah berubah dan tetap setia pada janji dan hukum-Nya, selamanya akan hidup dalam damai dan berkat yang berkelimpahan.

Orang yang benar di mata Tuhan akan membawa persembahannya yang terbaik. Seseorang yang taat pada perintah Allah tidak perlu takut akan berkekurangan sebab dengan memberi berkatnya akan melimpah. Allah memberi sebab Allah sudah menyediakan segalanya. Allah akan selalu memberi kepada orang yang berkenan kepadaNya dan yang dikasihiNya.

Datanglah kepada Allah dan bawalah persembahan yang terbaik sebagai bukti kesetiaan akan Kasih Allah dan hukum Allah. Taatilah perintah-Nya maka Kasih Allah akan dilimpahkan kepadamu. Mereka yang taat dan setia pada janji Allah selamanya akan diberkati dengan limpah. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barang siapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah. (Wahyu 2:7).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here