BANTAHAN ATAS FITNAH BAHWA ADE ARMANDO DAN NINA ARMANDO MEMERAS DAN MENYOGOK STASIUN TV SWASTA KETIKA MENJABAT SEBAGAI KOMISIONER KPI

0
3585

Jakarta, Suarakristen.com

Melalui surat ini, saya membantah fitnah dan tuduhan yang beredar selama sepekan terakhir ini di media sosial bahwa saya (Ade Armando) dan istri saya (Nina Mutmainnah Armando) memeras stasiun televisi swasta Rp 25 Miliar dan menggelontorkan Rp 15 Miliar untuk menyogok, saat menjelang dan setelah kami menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia di dua periode berbeda (Saya menjadi anggota KPI pada periode 2003-2007 Nina pada 2010-2013).

Fitnah ini semula tidak hendak kami bantah karena sumbernya memang masuk dalam kategori ‘sampah’. Saya semula menyangka bahwa fitnah semacam itu tidak akan dipercaya . Tapi ternyata fitnah itu terus dengan sengaja disebarluaskan sehingga bisa secara serius menghancurkan reputasi kami. Lebih dari itu, fitnah itu bisa menyudutkan bukan saja saya dan istri, tapi juga anak-anak, orangtua, keluarga, kerabat dan bahkan tempat kami bekerja.

Penyebar fitnah awal  adalah akun twitter @plato_id (‘intelektual jadul’), dan kemudian disebarluaskan oleh media online ‘rakyat-bersuara.com’. Setelah itu fitnah tersebut disiarkan oleh banyak orang secara sengaja.

Rangkaian fitnah yang disebarkan:

1.  Ade Armando (AA) memperoleh dana Rp 4,7 miliar dari seorang taipan agar bisa menjadi komisioner  KPI periode 2003-2007  

2.      Setelah menjadi anggota KPI, pada 2004 AA mendapat Rp 10 Miliar dari sebuah stasiun televisi swasta yang diancam akan dicabut izinnya oleh AA.

3.      Pada 2005, AA memperoleh Rp 15 miliar dari stasiun televisi swasta lain. Uang itu dibayarkan melalui Nina Mutmainnah Armando (NMA).

4.      Pada 2010, AA menggelontorkan Rp 10 Miliar agar NMA dapat menjadi komisioner KPI peridoe 2010-2013.

5.      Ketika menjadi komisioner KPI, NMA terkenal galak agar bisa memeras televisi swasta.

Saya bersumpah, demi Allah, *tidak ada satu pun dari informasi di atas benar*.

Baca juga  Seluruh Korban Kecelakaan di Km 58 Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Dalam hal ini, saya rasa cara terbaik untuk mencari tahu tentang kualitas saya dan istri saya adalah dengan mengobrol dengan orang-orang yang aktif dalam dunia penyiaran di era kami menjabat sebagai komisioner KPI, mengobrol dengan para anggota KPI Pusat dan KPI Daerah di masa itu, atau juga mengobrol dengan para wartawan yang sering mengontak kami, dan para aktivis organisasi akar rumput yang memperjuangkan kepentingan publik dan demokratisasi penyiaran. Insya Allah, dari mereka, akan ada infomasi yang objektif.

Saya rasa fitnah ini dengan sengaja disebarkan untuk tujuan-tujuan busuk tertentu. Saya tidak tahu apa, tapi saya rasa ada kaitannya setidaknya dengan salah satu hal di bawah ini:

1. Mereka memfitnah karena sikap saya yang secara konsisten mendukung dan membela Presiden Jokowi dan pemerintahannya

2. Mereka memfitnah karena saya terus menyerang kelompok-kelompok yang dalam pandangan saya memanipulasi Islam untuk kepentingan sempit

3. Mereka memfitnah karena saya dan istri saya aktif mengeritik upaya-upaya kelompok-kelompok tertentu mengarahkan revisi UU Penyiaran sehingga berpihak kepada kepentingan pemodal besar dan mengabaikan kepentingan publik.

Demikian bantahan saya, sekaligus mewakili istri saya.

Saya percaya Allah SWT akan selalu melindungi mereka yang berada di jalan yang benar.

Terimakasih.

Ade Armando

Bogor, 11 September 2017

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here