Sucinya Sebuah Pernikahan

0
1398

Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty

 

 

Sebuah Pernikahan Kristen  dikatakan “Suci”, bukan pada upacara Pemberkatannya, bukan pula pada penumpangan tangan Pendetanya, sekalipun itu semua penting dan diperlukan… tetapi  pada kehadiran Allah sejak awal. Tuhan Allah hadir dan memberkati, maka kuduslah Pernikahan itu.

Kalau Tuhan tidak diyakini hadir dan memberkati, maka Pernikahan itu tidak  berbeda dari sebuah kontes kecantikan atau peresmian sebuah acara ” Abang dan None Jakarta”.

 

Lalu, apa Impack atau pengaruh positif dari Kehadiran Allah, bagi Pernikahan Kristen yang disebut Suci itu?

 

Ada 3 hal serius yang harus diperhatikan:

 

1. TUHAN ADALAH PENGUASA DIDALAM RUMAH TANGGA :

Kalau Tuhan adalah penguasa didalam Rumah Tangga Kristen, maka semua anggota Rumah Tangga harus tunduk, dengar-dengaran dan taat pada kehendak-Nya. Sehingga tidak ada STI “Suami-suami Takut Isteri” atau ITS “Isteri-isteri Takut Suami”.  Tetapi yang ada ialah, Suami Isteri takut Tuhan(SITT).

 

2. TIDAK ADA PIL/WIL TETAPI  TIR :

Kalau Rumah Tangga Kristen diyakini Suci, maka tidak ada lagi Pria Idaman Lain atau Wanita Idaman Lain, tetapi yang ada ialah : “Tuhan Idaman Rumah Tangga”(TIR). Jadi Tuhan sebagai penguasa, harus betul-betul menguasai kehidupan suami isteri, sehingga tidak ada peluang yang bisa dipakai iblis untuk merusak Rumah Tangga kita.

 

3. RUMAH TANGGA YANG BISA BERSAKSI DAN JADI BERKAT :

Ini yang Tuhan inginkan dan dambakan dari Rumah Tangga Kristen, sebagai tujuan mulia diberkatinya Pernikahan itu. Jadi Rumah Tangga yang diberkati itu, tidak hanya untuk menikmati berkat-berkat Tuhan, etapi kehidupan Rumah Tangganya harus jadi kesaksian yang mempermuliakan nama-Nya. Ada Sukacita, Damai dan Cinta Kasih, sebagai syarat menerima Berkat-Nya. Tidak ada terdengar nama-nama “kebun binatang”, tidak ada KDRT atau “tinju gratis”. Inilah Rumah Tangga idaman yang bisa bersaksi dan jadi Berkat.

 

Jadi kesucian Rumah Tangga itu bukan hanya pada pengakuan sucinya, tetapi juga pada cara hidup sucinya,

bukan hanya pada janji-janji sucinya, tetapi pada praktek-praktek suci  kehidupannya.

“Biarkan Tuhan Allahmu bangga dengan kehidupan Rumah Tanggamu yang takut akan Tuhan”

 

Selamat menjalani kehidupan  Rumah Tangga baru bagi yang memulainya, dan merawat bagi yang sudah lama menjalaninya! TYM!

 

Selamat menjalani kehidupan berumah tangga anak-anak Tuhan!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here