Jakarta, Suarakristen.com
DPW PSI Jakarta menyatakan komitmen untuk mengawal pemerintahan Gubernur – Wakil Gubernur DKI terpilih, Anies Baswedan – Sandiaga Uno. DPW PSI Jakarta mengucapkan selamat kepada Gubernur DKI Jakarta terpilih yang telah memenangkan Pilkada DKI 2017. Walau begitu, DPW PSI Jakarta siap menjalankan fungsi kontrol dalam rangka mewujudkan pemerintahan daerah yang transparan dan akuntabel di Jakarta.
“Kami siap untuk mengawal pemerintahan Gubernur DKI Jakarta terpilih. Kami siapkan beberapa program pengawasan dalam berbagai sektor seperti Kawal Anggaran, Kawal Tata Ruang, dan lain-lain, semuanya itu dalam bingkai Kawal Jakarta. Kami berkomitmen untuk membantu mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih, transparan, dan profesional untuk mensejahterakan masyarakat,” ujar Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Sianipar.
DPW PSI Jakarta menilai bahwa Gubernur DKI terpilih nanti harus berdiri di atas semua perbedaan, menjunjung keberagaman, dan menjadi pemimpin bagi semua warga Jakarta tanpa membedakan golongan, suku, agama, atau latar belakang lainnya.
“Dalam proses demokrasi, pemimpin yang terpilih harus menjadi pemimpin tidak saja bagi masyarakat yang memilihnya, tapi juga bagi masyakarat yang tidak memilihnya,” ujar Michael Sianipar lebih lanjut.
Sebagai partai pendukung pasangan Ahok-Djarot di Pilkada kemarin, PSI Jakarta juga mengajak para pendukung Ahok-Djarot untuk tidak putus asa dan tenggelam dalam kecemasan berlebih.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Ahok-Djarot akan masa kerja baktinya yang luar biasa dalam waktu yang relatif singkat di Jakarta. Kami mendukung di sisa masa jabatan untuk menyelesaikan tugas yang tersisa,” kata Michael.
“Program-program Ahok-Djarot yang baik masih akan ada dan akan kita kawal, seperti transparansi anggaran, pelayanan satu pintu, pengaduan Smart City. Kami sadar bahwa ada keresahan dalam masyarakat soal apa yang akan terjadi usai pergantian pemimpin nanti. Kami yakinkan bahwa kami siap bekerja sekuat tenaga untuk menjaga Jakarta sebagai kota yang nyaman bagi kita semua,” tegas Michael.
“Masyarakat harus ingat Pak Ahok masih Gubernur sampai Oktober 2017, jadi jangan ada yang mendahului. Kita berikan ruang untuk Ahok-Djarot menuntaskan program mereka untuk Jakarta baru,” tambah Michael, “Namun, PSI Jakarta sudah akan bersiap dengan menginventarisir pekerjaan rumah dan pencapaian yang harus kami kawal begitu kepemimpinan di DKI berganti.”
Menurut Michael, kunci tingginya kepuasan publik terhadap kinerja Ahok-Djarot, yakni di kisaran 75%, adalah kebijakannya yang transparan dan responsif terhadap aspirasi publik. DPW PSI Jakarta yakin selama Anies-Sandi berkomitmen membuka proses penganggaran dari awal sampai akhir, kebijakan lelang jabatan, dan juga kebijakan tata ruang, maka masyarakat akan dapat memberikan masukan yang kritis dan konstruktif untuk Pemprov DKI.
“Tidak sulit mencegah masuknya pokir ke APBD atau mencegah campur tangan kepentingan pribadi dalam pengambilan kebijakan tata ruang kalau semuanya terbuka. Masyarakat Jakarta harus diberi akses untuk menguliti kebijakan-kebijakan tersebut. Saya yakin banyak juga kader muda PSI yang mampu menyisir anggaran atau mengkritisi kebijakan tata ruang dan memberikan lampu peringatan kalau ada yang berbau tidak sedap atau tanda-tanda koruptif. Yang terpenting, semuanya terbuka untuk disaksikan bersama-sama,” jelas Michael.
Dalam rangka menjalankan fungsi pengawalan ini, DPW PSI Jakarta mengajak anak-anak muda Jakarta untuk lebih aktif mengorganisir diri dan melibatkan diri dalam berbagai proses politik yang berhubungan dengan kepentingan publik.
“Sebagai partai yang diisi anak-anak muda, PSI Jakarta siap menampung dan bekerjasama dengan lebih banyak lagi anak muda yang kritis dan progresif. Ide dan gagasan segar biasanya datang dari anak muda. Kami pun percaya bahwa fungsi kontrol dan pengawalan baru akan sukses jika anak muda Jakarta terlibat dalam jumlah yang besar,” kata Michael.
“Pilkada memang sudah usai, namun perjuangan kami di PSI Jakarta untuk Jakarta yang lebih baik tidak berhenti di sini. Kami doakan yang terbaik untuk Pak Anies dan Pak Sandi, tapi kami akan tetap pada posisi mengawasi dan memberi masukan kritis untuk lima tahun ke depan,” tutup Michael.
