Memaafkan Bukanlah Tindakan Sewaktu-waktu, Itu adalah Sikap Yang Permanen

0
1077

Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty

 

 

Orang-orang yang suka memaafkan adalah mereka yang tidak punya beban apa-spa didalam dirinya, karena itu mereka dengan mudah memberi maaf kepada siapapun yang melakukan kesalahan kepada dirinya. Mereka mampu menguasai diri dan mengendalikan dirinya, dan tidak mudah terbawa oleh hal-hal lain diluar dirinya. Dengan memaafkan mereka akan lebih tenang, dan karena itu mereka akan merasakan kebahagiaan tersendiri. Memaafkan adalah sifat dan sikap mulia yang melekat didalam diri orang-orang mulia.

 

Sebaliknya, mereka yang sulit memaafkan adalah orang-orang yang tidak dapat mengontrol dirinya, dan membiarkan akal, pikir dan rasanya dipengaruhi oleh tabiat-tabiat negatif yang ada didalam dirinya sehingga sulit memberi maaf kepada oranglain. Sikap dan sifat semacam ini sebenarnya membawa derita yang sangat bagi dirinya, karena ada beban tersendiri yang memberatkan dirinya dan dia menjadi tidak tenang. Karena pada dasarnya manusia itu pribadi yang bebas, dan dengan tidak memaafkan dia menjadi tidak bebas.

 

Karena itu, “Memaafkan Bukanlah Tindakan Se-waktu-waktu” kalau kita mau, kalau kita lagi senang, kalau hati kita lagi gembira atau kalau orang lain juga memaafkan diri kita. Tetapi sifat dan sikap yang sudah melekat didalam diri dan terintegrasi dengan dirinya. Sifat dan sikap memaafkan telah menjadi “kepribadiannya” atau menyatu dengan dirinya, dan tidak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi apapun. Inilah sifat-sifat Ilahi yang ada didalam diri manusia, dan tentu tidak semua orang memilikinya, itu Anugerah yang harus disyukuri.

 

Memaafkan itu Sifat Ilahi yang menyatu dalam diri Tuhan Allah, yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun dan siapapun. Karena itu, Dia bebas untuk memaafkan atau tidak memaafkan siapapun dan kapanpun. Dia Tuhan Allah yang tidak bisa dipaksaksakan untuk memberi maaf, sekalipun itu adalah sifat dan sikap Ilahi-Nya. Siapapun yang mau memaafkan sesama, adalah mereka yang membawa sifat-sifat Allah didalam diri-Nya. Mereka yang sedang menghadirkan sifat2 Ilahi didalam tabiat kemanusiaannya.

 

Bagaimana dengan kenyataan hidup manusia didunia sekarang ini, apakah sifat dan sikap memaafkan itu menonjol. Hampir dapat dipastikan bahwa, kadang di-mana-mana orang sulit memaafkan satu sama lainnya. Itulah yang membuat permusuhan makin menjadi-jadi, amarah makin merajalela, suka simpan dendam dan sakit hati. Kalau marah akan tersimpan lama dihati, karena mereka sulit memberi kata maaf. Permusuhan dan kebencian ada di-mana2, karena orang sulit untuk memaafkan, itulah manusia.

 

Ingat saudara : ” Memaafkan bukanlah tindakan se-waktu-waktu, itu adalah sikap yang permanen,”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here