Tujuh Elemen Dasar Yang Menopang Iman (2 Petrus 1: 5-7)

0
11232

Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty

 

 

Hidup manusia dalam hubungan dengan Tuhan itu, tidak cukup hanya mengandalkan Iman. Sekalipun Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Iberani 11:1), tetapi bagi Tuhan belum cukup, belum lengkap dan berat sebelah. Diperlukan 7 elemen dasar yang menopang Iman, sehingga Iman itu menjadi sempurna dan hidup itu diberkati Tuhan.

7 Elemen dasar yang harus diusahakan untuk membuat Iman itu menjadi sempurna ialah :

 

1. KEBAJIKAN : Artinya, perbuatan baik atau kebaikan yang harus dilakukan untuk memperlengkapi Iman kepada Tuhan, sehingga akan menjadi sempurna. Bahwa Iman itu sangat penting dalam hidup orang percaya tidak bisa dibantah, tetapi dimata Tuhan hal itu tidak lengkap apabila tidak disertai perbuatan baik. Iman tanpa perbuatan adalah mati (1 Petrus 2:17), itu untuk menegaskan keinginan Tuhan didalam hidup kita.

 

2. PENGETAHUAN : Iman dan perbuatan baik itu hal-hal indah dimata Tuhan dan manusia, dan karena itu harus ditopang dengan pengetahuan yang memadai. Pengetahuan itu bisa berasal dari pengalaman-pengetahuan hidup bersama Tuhan dan sesama, tetapi juga melalui proses belajar dan belajar untuk memperlengkapi diri. Bahwa untuk menambah pengetahuan itu, orang ber-Imanpun harus terus belajar (long life education).

 

3. PENGUASAAN DIRI : Ini kadang menjadi faktor kesulitan bagi kita manusia dimana saja, termasuk orang-orang ber-Iman sekalipun. Karena kadang manusia sulit mengendalikan keinginannya, emosinya dan berbagai kepentingannya sehingga menimbulkan berbagai ketegangan dan ketidak-nyamanan bagi sesama. Karena itu penguasaan diri penting dimiliki agar manusia tidak salah kaprah dan kebablasan.

 

4. KETEKUNAN : Banyak orang pintar dari segi akal pikir tetapi kurang tekun sehingga cenderung gagal. Mereka diawal perjuangan hidupnya bersemangat dan ber-sungguh-sungguh, tetapi karena ketekunannya kurang maka banyak yang alami kegagalan. Ketekunan itu didasari oleh motivasi yang kuat, prinsip-prinsip yang mantap karena punya visi yang jelas, mengapa dan untuk apa kita melakukan sesuatu pekerjaan atau pelayanan.

 

5. KESALEHAN : Inilah ciri dari orang-orang yang ber-Iman, punya ketaatan, kesetiaan dan penyerahan diri yang sungguh kepada Tuhan. Mereka hidup ditengah lingkungan dunia yang penuh dosa, tetapi mereka tidak mudah jatuh didalam dosa. Orang-orang yang memilki kesalehan itu hidupnya tulus, menjauhkan diri dari sikap hidup hipokrisi. Mereka tidak mudah tergoda untuk melakukan dosa, karena rasa takut akan Tuhan.

 

6. KASIH AKAN SAUDARA : Mengasihi adalah ciri menonjol dalam hidup mereka, ada sikap toleransi dan tenggang rasa yang tinggi dalam hidup persaudaraan. Ada kebersamaan yang dipupuk oleh rasa kasih, dimana persekutuan adalah ajang melatih diri, sebelum membangun kebersamaan dengan orang lain. Dalam hubungan antar pribadi yang satu dengan lainnya, Kasih adalah dasar utama yang mengikat mereka.

 

7. KASIH AKAN SEMUA ORANG : Jadi proses memupuk cinta kasih didalam persekutuan, kemudian dikembangkan sehingga kasih itu dapat dirasakan dan dialami oleh makin banyak orang disekitar kita. Jadi lingkungan kecil itu tempat uji coba, sebelum kita terjun untuk membangun kebersamaan yg saling menguntungkan. Kasih itu bagaikan balon udara yang makin hari makin terbang tinggi dilihat orang.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here