FRANGAS NON FLECTES. ENGKAU DAPAT MENINDASKU TETAPI TIDAK UNTUK MENGUBAH PENDIRIANKU

0
1307

Jakarta, Suarakristen.com

Oleh: Pdt. Weinata Sairin

Setiap orang memiliki pendirian dalam hidupnya utamanya berkaitan dengan hal-hal mendasar dalam sebuah kehidupan. Pendirian adalah sikap, pandangan, gagasan, ide yang dimilki seseorang dalam kehidupannya. Ide atau pendirian itu berbeda tiap orang, dan perbedaan itu bisa disebabkan karena faktor kultur, agama, edukasi, partai, ideologi dan lain sebagainya.

Seseorang bisa dibentuk pendiriannya karena buku-buku yang ia baca, lewat kursus pembinaan kader yang diselenggarakan organisasi, pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat. Sejauh orang itu mendalami topik yang disampaikan sebagai materi dalam kursus pembinaan atau kursus kader maka seseorang akan mengunyah dengan baik materi yang disampaikan dalam kursus tersebut dan ia akan menjadi seorang cerdas dan membagi ilmu yang ia terima itu kepada sahabat-sahabatnya.

Pendirian atau sikap yang berkaitan dengan agama atau idelogi biasanya sangat dibela oleh orang-orang yang berasal dari kelompok agama atau ideologi dimaksud. Seseorang bisa saja sedia mengurbankan nyawanya untuk mempertahankan pendiriannya dalam hal agama atau ideologi. Dalam sejarah dicatat tentang orang-orang yang menjadi martir, mati syahid demi mempertahankan pandangannya dalam hal agama atau ideologi.

Di zaman baheula banyak cerita tentang orang yang disiksa bahkan dibunuh karena ia tak mau bergeser dari pandangannya tentang ideologi dan atau agama yang ia anut.

Orang yang punya pendirian dan konsisten terhadap pendiriannya itu diapresiasi oleh banyak orang. Berbeda dengan orang yang tidak punya pendirian, yang mengekor saja dengan pandangan orang lain sering dicerca atau dicemooh. Ada wilayah kehidupan yang didalamnya orang dengan mudah mengubah pandangan demi kepentingan atau kenikmatan sesaat.

Orang yang konsisten dalam mempertahankan pendiriannya adalah orang yang tegar, kukuh dan memiliki komitmen tinggi. Orang seperti itu tak bisa disuap tak mempan ditekan. Walau ia harus mati atau masuk penjara ia tidak takut, dari pada ia mesti mengubah pendiriannya. Agama-agama memang mengajarkan manusia untuk teguh pendirian, tidak plin-plan, konsisten khususnya dakam bidang agama.

Pepatah yang dikutip diawal tulisan ini mengingatkan ulang bagaimana kita harus tetap setia dan konsisten terhadap pendirian kita. Siapapun bisa menindas kita, menjadikan kita sengsara atau bahkan mati. Tetapi kesemuanya itu tak akan pernah bisa mengubah pendirian kita.

Selamat berjuang. God bless.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here