Natal & Tahun Baru Pemuda Kristen Se-Indonesia: Pemuda Indonesia Harus Bersatu Dan Jangan Mau Dipecah-Belah

0
4924

Jakarta, Suarakristen.com

Bangkit orang muda, ayo bergerak. Ini menjadi tagline Perayaan Natal dan Tahun Baru Jejaring Pemuda Kristen se-Indonesia yang diadakan di GBI Mawar Saron pada hari Senin, 30 Januari 2017 dan diikuti kurang lebih 1.700 pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.

“Pemuda Kristen jangan mudah diprovokasi dan kemudian menjadi saling membenci dengan sesama pemuda dari agama lain. Sebagai pemuda Indonesia, kita jangan mau dipecah-belah. Justru seharusnya kita dapat memberikan contoh kepada masyarakat, bahwa pemuda Indonesia selalu bersatu walau berbeda suku, agama, dan daerah,” ujar Sahat Martin Philip Sinurat dalam sambutannya sebagai ketua panitia kegiatan ini.

Sahat yang juga adalah Ketua Umum GMKI menyampaikan, perayaan Natal ini diselenggarakan oleh pemuda dari berbagai lembaga gereja dan organisasi Kristen, seperti GBI, HKBP, GPIB, GKI, GKPA, GKPS, STT Jakarta, STT Setia, UKI, PERKANTAS, GMKI, GEMPAR, dan FORGENI. Jejaring pemuda Kristen ini ingin menunjukkan bahwa pemuda harus selalu menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila.

Pada acara ini, turut hadir Kuasa Usaha Kedubes Palestina, Taher Ibrahim Abdallah Hamad. Dalam pesan perdamaiannya, Taher menyatakan di negara Palestina, warga negara yang beragama Islam, Kristen, bahkan Yahudi dapat hidup damai dan berdampingan.

“Saya mewakili pemerintah Palestina mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada rakyat dan pemerintah Indonesia yang sudah banyak membantu kami. Namun selain menghadirkan perdamaian di Palestina, rakyat Indonesia harus juga berusaha menjaga persatuan di negaranya sendiri, yakni dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan konflik di tengah masyarakat,” ungkap Taher.

Taher menyampaikan, adanya pernyataan resmi Kedubes Palestina baru-baru ini mengenai penggunaan bendera Palestina menunjukkan Palestina adalah negara yang toleran dan mencintai perdamaian. Palestina bersedia benderanya digunakan untuk aksi demo yang menyuarakan perdamaian, bukan sebaliknya.

“Ada respon dari suatu ormas yang mempertanyakan keabsahan pernyataan tersebut. Saya sampaikan disini, Kedubes Palestina merupakan representasi resmi dari pemerintah dan masyarakat Palestina,” kata Taher.

Sekjend Pimpinan Pusat GP Ansor, Adung Abdurraman dalam sambutannya menyampaikan setiap pemuda memiliki tugas menjaga kebhinekaan, hal yang menjadi perjuangan GP Ansor selama ini.

Ketua Umum PGPI Pdt. Jacob Nahuway menyampaikan kegiatan Natal ini sangat baik dan belum pernah terjadi sebelumnya. Pemuda harus berjejaring dan berkarya bagi bangsa.

Dalam sambutannya, Maruarar Sirait, anggota DPR RI, mengatakan tidak ada mayoritas dan minoritas di Indonesia. Orang yang tinggal di Jawa wajib menjaga dan melindungi orang dari daerah lain yang tinggal di daerahnya, dan sebaliknya, orang yang tinggal di Sumatra ataupun Papua juga melakukan hal yang sama.

Dan terakhir, Mamberob Rumakiek, anggota DPD RI dari Papua Barat yang minggu lalu baru saja dilantik melalui proses pergantian antar waktu menyampaikan sebagai generasi muda Indonesia, kita harus selalu menjunjung tinggi Pancasila sebagai pemersatu kita.

Di akhir kegiatan, para pemuda membacakan komitmen kebangsaan yang isinya merupakan komitmen pemuda sebagai generasi masa depan bangsa untuk membangun peradaban Indonesia menjadi masyarakat yang berdaya saing, adil, makmur, dan sejahtera.

Acara Natal dan Tahun Baru Jejaring Pemuda Kristen Se-Indonesia ini diikuti sekitar 2000 pemuda Kristen dari pelbagai daerah di Indonesia.

Teriring salam,
Sahat Martin Philip Sinurat
Ketua Panitia Perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama Jejaring Pemuda Kristen se-Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here