TANDEM BONA CAUSA TRIUMPHAT. PADA AKHIRNYA YANG BAIK AKAN BERJAYA

0
1227

Oleh: Pdt. Weinata Sairin

Hidup ini adalah sebuah perjuangan tiada kenal henti. Bahkan ada orang bijak berkata bahwa kehidupan itu adalah sebuah pertempuran. Artinya kehidupan itu bukan sesuatu yang mudah, sederhana, simpel tapi mesti dijalani dengan penuh perjuangan. Bahwa ada orang yang yang memaknai dan mewujudkan kehidupannya dengan sikap “alon alon asal ke lakon”, santai, takada pergulatan sama sekali, itu soal yang lain.

Kematangan pribadi dan kemandirian seseorang akan sangat bergantung dan dipengaruhi oleh pergulatan yang ia lakukan dalam kehidupan. Pribadi yang manja dan acapkali menjadi “anak mamah” biasanya adalah sosok yang lemah dan tidak mandiri. Sosok seperti ini biasanya pesimistis, cengeng dan tak mampu mengambil keputusan sendiri secara mantap dan tegas.

Pertarungan dalam kehidupan itu bermacam-macam bobotnya, dan bermacam ragam aspeknya. Ada yang berkaitan dengan soal pribadi/keluarga, ada yang berhubungan dengan soal kantor, karier, ada juga yang bertalian dengan kehidupan masyarakat. Pergulatan hidup seperti itu dalam berbagai bobot dan kasus mestinya dimaknai sebagai bagian dari proses pembelajaran yang menguatkan sebuah kehidupan. Akan sangat berbeda penampilan dan kinerja seseorang jika ia sering atau jarang/tidak pernah berhadapan dengan permasalahan hidup.

Kita patut bersyukur bahwa orangtua kita dengan tekun dan penuh kesabaran mendidik kita untuk menguatkan pribadi kita. Nilai-moral dan etik diajarkan kepada kita plus sikap keteladanan dari apa yang mereka ajarkan itu. Nilai nilai itu makin diperluas lagi oleh komunitas keagamaan, lembaga sekolah dan masyarakat umum. Kita misalnya diperkenalkan dengan pengetahuan dasar: apa itu “baik”, “buruk”, “jahat”, “benar”, “salah”, “jujur”. Kita diberi contoh konkret apa dan bagaimana yang disebut “baik”, “jahat”. Beliau para orangtua kita juga mengingatkan bahwa yang benar, yang baik itu selalu menang pada akhirnya.

Agama-agama memberikan pedoman yang jelas bagaimana seharusnya seorang manusia ciptaan Allah yang mulia itu hidup ditengah sejarah. Manusia harus menjadi sosok yang proaktif yang bersedia untuk mengembangkan dirinya melalui berbagai pergulatan hidup. Manusia juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam hidupnya sesuai dengan perintah agama. Pepatah yang dikutip di bagian awal tulisan ini mengingatkan kita bahwa yang baik itu pada akhirnya yang akan berjaya. Didalam dunia ini selalu ada pertarungan antara yang baik dan yang jahat, tetapi yang baik dan yang benar itu akhirnya menang dan berjaya.

Mari berjuang terus menabur dan mempertahankan Kebaikan serta Kebenaran walau dengan mengurbankan jiwa raga!

Selamat Berjuang. God bless.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here