Natal Lembaga Indonesia Cerdas: Jadikan Pendidikan Kristen Sebagai Pilar Kemajuan Bangsa dan Agen Transformasi Sosial

0
2141

 

Oleh: Hotben Lingga

 

Jakarta, Suarakristen.com.

 

Lembaga Indonesia Cerdas mengadakan Natal 2015 bersama para guru Petra, donatur, simpatisan dan tokoh-tokoh gereja di gedung Capitol, Slipi, Jakarta (7/12/15). Natal Lembaga Indonesia Cerdas tersebut diikuti oleh sekitar 150 orang. Paduan suara dari GPIB dan Women In Action turut meramaikan acara Natal  INDOCER ini.

 

Dalam refleksi Natal yang dibawakan oleh Ketua Umum Lembaga Indonesia Cerdas, Pdt. Dr. Shepard Supit, menyatakan,”Peran Gereja dan Kekristenan dalam bidang pendidikan di seluruh dunia sangatlah besar dan massif. Saat ini, Kekristenan boleh dibilang sebagai kontributor terbesar dalam dunia pendidikan, dari tingkat yang paling dasar sampai tingkat tertinggi. Di Indonesia juga, Gereja-gereja juga turut berjuang membangun dan memajukan bangsa melalui bidang pendidikan. Para bapa misi kita adalah pionir-pionir dalam dunia pendidikan. Saat ini ada sekitar 5000 sekolah Kristen yang berkarya dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut.  Kita menyelenggarakan pendidikan Kristen karena Kristus memerintahkan kita untuk memberitakan Kasih dan syalom Allah kepada seluruh umat manusia. Dia memerintahkan kita untuk mendidik, mengajar dan memuridkan bangsa-bangsa agar mengenal Jalan, Kebenaran dan Kehidupan, agar menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan, menjadi garam, terang dan berkat bagi bangsa dan dunia ini.

 

Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan, memajukan, mengembangkan potensi dan karakter individu-individu. Karena itu, Pendidikan itu sangat penting bagi kemajuan sebuah bangsa dan masyarakat. Masa depan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan kualitas guru dan lembaga pendidikan. Karena itu, Peran dan partisipasi Gereja dalam dunia pendidikan harus tetap didukung oleh seluruh komponen Umat Kristen. Kita semua harus peduli, bertanggung-jawab dan pro aktif dalam memajukan pendidikan Kristen.”

 

Tegas Pdt. Dr. Shepard Supit lagi, Lembaga Indonesia Cerdas telah mengadakan 9 kali pelatihan guru-guru yang diikuti oleh sekitar 500 orang. Setiap angkatan diikuti sekitar 100 orang sarjana dari pelbagai disiplin ilmu yang siap diutus ke daerah-daerah terpencil, seperti di Papua, Kupang. Lembaga Indonesia Cerdas telah mengutus sekitar 500 orang untuk menjadi guru-guru transformatif di pelbagai wilayah tanah air, Papua khususnya. Usaha pelatihan INDOCER ini didukung juga oleh pelbagai FKIP universitas Kristen di Indonesia seperti, UKI, Universitas Kristen Artha Wacana dan Nommensen. Natal INDOCER 2015 ini sangat penting menjadi momen seruan dan harapan agar gereja-gereja dan tokoh-tokoh mendukung program INDOCER dalam pelatihan dan pengutusan guru terampil dan misioner ke daerah daerah terpencil. Pendidikan Kristen juga bisa menjadi penerang dan pencerah masyarakat dan effektif menjadi garam dan terang dunia”

 

“Sekarang adalah waktunya agar pendidikan Kristen semakin dimajukan dan digerakkan menjadi agen transformasi bangsa dan agen pembangunan nasional. Kita yang hidup di akhir zaman ini harus hidup cerdas,  fungsional,kreatif, dan berguna bagi bangsa dan masyarakat. Kristus memanggil kita untuk menjadi murid-muridNya yang siap berkarya bagi dunia ini dengan menjadi garam, terang dan berkat bagi sesama kita”tegas Pdt. Dr. Shepard Supit lagi.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Lembaga Indonesia Cerdas, Susie Widjaja, dalam kata sambutannya menyatakan,” Perjuangan dan usaha untuk menyelenggarakan pelatihan bagi guru-guru yang akan diutus ke daerah-daerah pedalaman harus didukung dan dipertahankan. Indonesia Cerdas akan terus berjuang menyelenggarakan pelatihan dan pengutusan guru-guru ke daerah-daerah pedalaman. Kerja-sama dengan pelbagai instansi akan terus ditingkatkan, baik kerjasa-sama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun gereja dan lembaga pendidikan Kristen lainnya. Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yesus yang telah membimbing pelayanan Lembaga Indonesia Cerdas dapat berjalan tiga tahun sampai saat ini.”

 

Susie Widjaja juga menyatakan ucapan syukur karena pada hari itu ada sekitar 16 guru lagi yang bersedia melayani di Indonesia Cerdas.

 

Hingga saat ini guru-guru yang melayani di Indonesia Cerdas sekitar 308 orang yang tersebar di Papua Barat dan NTT.

 

Menurut Susie Widjaja, tujuan didirikannya Lembaga Indonesia Cerdas ini adalah karena masih banyaknya anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan. Kondisi pendidikan di daerah-daerah pedalaman masih sangat memprihatinkan kita, apalagi di daerah-daerah yang banyak anak-anak Tuhan. Kalau bukan kita yang berjuang untuk memajukan pendidikan mereka siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Sekarang saatnya kita bekerja sama, bersinergi dan berdoa bagi kemajuan pendidikan Kristen.

 

“Karena anugerah, kasih dan panggilan Tuhan, Indonesia Cerdas dipakai Tuhan. Biarlah guru-guru ini menjadi pengajar yang setia,” ujar Susie lagi.

 

“Saya mengucap syukur, tanpa campur tangan Tuhan Indonesia Cerdas tidak akan berjalan. Melalui Natal bersama ini, mari kita doakan Lembaga Indonesia Cerdas agar jangan letih berjuang dan berusaha mempersiapkan guru-guru transformator bagi masyarakat. Kita harus memajukan Ladang pendidikan kita ,” ungkap Susie dengan penuh antusias.

 

Dalam perayaan Natal INDOCER tersebut dipaparkan melalui tayangan video tentang sekilas pelayanan Indonesia Cerdas.

 

Dari video tersebut tergambar para guru Indonesia Cerdas harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter melalui persawahan dan menanjak perbukitan untuk mencapai sebuah lokasi di Lanny Jaya, Papua yang belum tersentuh dunia pendidikan.

Lembaga Indonesia cerdas mempunyai visi “Membangun Bangsa yang Cerdas, Berdaya dan Berdaulat” dan misi “Meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui ‘pendidikan untuk semua’ (education for all), sampai terjadi Transformasi Bangsa menuju Indonesia yang lebih baik.”

 

Tampak hadir dalam acara Natal tersebut antara lain Ketum PGIW  Jakarta Pdt. Manuel Raintung, Sekum PGIW DKI Jakarta Pdt. Ferry Simanjuntak, Alex Paath, Fenny Widjaja, Hauuw Santoso, Tina Sipayung dan tokoh tokoh pengurus MPH PGIW DKI Jakarta lainnya.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here