Kita Senang Dijajah Terus Oleh Bangsa Kita Sendiri, Karena Jiwa Penjajahan Sudah Membudaya Berurat-akar Sejak 350 Tahun Lalu

0
1146

 

Oleh: HMT Oppusunggu

 

Ada sebuah cerita tentang penemuan teknologi istimewa di sebuah negara, di mana bisa diproduksi tekstil-pakaian-tembus- penglihatan, yang sangat ringan, sekalipun cukup tebal. Penemuan baru tersebut akan menurunkan pemakaian devisa selama ini untuk impor kapas, yang sekarang diganti dengan kapas sintetis istimewa yang bisa sekarang bisa diproduksi dalam negeri sendiri. Perdana Menteri Negara tersebut bisa meyakinkan Raja negaranya untuk memamerkan pakaian penemuan baru istimewa tersebut dalam sebuah parade untuk disaksikan dan dirayakan seluruh penduduk. Sorak sorai kegembiraan ramai terjadi di mana-mana sampai seorang murid SD menanyakan pada ayahnya: Mengapa Raja kita dipertontonkan telanjang bulat, Pa?

 

Inilah yang terjadi sekarang ini menimpa Indonesia? Mengapa Setya Novanto-Raja-Ketua DPR dipertontonkan Junimart, Wakil Ketua MKD menjadi telanjang bulat pada Rakyat Indonesia, berdasarkan tuduhan Sudirman Said atas Setya Novanto yang mencatut ‘Papa Minta Saham’ Freeport?!?. Padahal Setya Novanto adalah ATASAN dari Junimart, tapi bisa ditelanjangi, diadili dan dihakiminya seturut ‘Hukum Acara Ethik’ yang dirumuskan sebelumnya  oleh MKD sendiri dan naga-naganya disyahkan oleh DPR…   Bagaimana mungkin sebuah badan Pelengkap dari DPR bisa sekarang ini diciptakan Junimart menjadi sebuah SUPERBODY yang harus dipatuhi dan ditaati Setya Novanto yang berserah saja merendahkan diri menjadi bawahan Junimart dan harus tunduk pada MKD dan menuruti perintah palsu dan biadab dari  Wakil Ketua MKD, sebuah badan yang seturut hukum adalah bawahan Setya Novanto sendiri. Setya Novanto sedianya bisa mengusir atau memecat bawahannya Junimart yang bertindak insubordinasi terhadap atasannya Setya Novanto.

 

Masalah pokok  adalah kebiadan pelanggaran TRIAS POLITICA OLEH SEMUA PIMPINAN NEGARA, BUKAN SAJA Junimart dan Setya Novanto. Masalah ‘Papa Minta Saham’ yang diadukan Setya Novanto adalah Delict-Pidana, yang seharusnya ditangani pertama-tama dan seharusnya melulu oleh Instansi Judicial (Penegak Hukum) saja dan bukan olen instansi Legislatif. Instansi Legislatif ini sendiri melakukan kekeliruan fatal, di mana MKD dinobatkan Junimart, bawahan Setya Novanto, menjadi Superbody liar dan menobatkan Junimart pendurhaka dan pengkhianat jahanam terhadap atasannya Ketua DPR, Setya Novanto.

 

Bukan tinggal di situ saja. Kepala Negara Indonesia sendiri, menyerahkan penyelesaian pengaduan anggota Kabinet Jokowi tentang pidana “Papa Minta Saham” tadi kepada Junimart dan MKD-nya (badan kelengkapan-tempelan dari instansi Legislatif keliru dan palsu) dan bukan pada instansi Judicial sebagaimana mestinya.

 

Wk Presiden Jusuf Kalla –ahli bungkusan Megawati Soekarnoputri- menganggap pidana ‘Papa Minta Saham’ yang diyakininya dilakukan Setya Novanto tadi sebagai skandal nasional luar binasa.

 

Mafia Freeport mengerahkan ratusan ribu suara rakyat menyerahkan petisi sambil berdemonstrasi menuntut Setya Novanto yang dianggap penkhianat supaya dipecat segera.

 

Ujung-ujungnya, Sudirman Said, kakitangan Freeport,  menciptakan negara kita dalam suasana kacau-balau terus, sehingga Freeport bisa menjajah terus tambang-emas terbesar dunia di Timika Indonesia hingga 2041 atau hingga generasi kita sekarang ini meninggal dunia.      Ujung-unjungnya juga kita tetap tinggal dijajah oleh kacau-balaunya pimpinan kita sendiri.

 

Demikianlah warisan pengkhianatan kita untuk generasi yang akan datang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here